Ledakan Gas di Nairobi Kenya, Tewaskan 2 Orang
Font: Ukuran: - +
Warga berkumpul di lokasi ledakan gas saat petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di Nairobi Kenya. [Foto: Reuters]
DIALEKSIS.COM | Kenya - Ledakan gas besar di ibu kota Kenya, Nairobi, telah menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai sedikitnya 222 orang.
Sebuah truk yang membawa gas meledak di distrik Embakasi sekitar pukul 23:30 (20:30 GMT),"memicu bola api yang sangat besar", kata juru bicara pemerintah, melansir BBC, Jum'at (2/1/2024).
Perumahan, tempat usaha dan mobil rusak dan video menunjukkan kobaran api besar terjadi di dekat blok-blok apartemen.
Sebelumnya, pemerintah mengatakan ledakan itu terjadi di sebuah pabrik gas. Penyebabnya masih diselidiki.
Mwaura mengatakan bola api dari ledakan itu "menyebar luas", dan sebuah tabung gas yang beterbangan menghantam gudang pakaian dan tekstil, sehingga membakarnya.
Api juga dilaporkan menjalar ke beberapa kompleks apartemen.
Saksi mata mengatakan kepada media lokal bahwa mereka merasakan getaran segera setelah ledakan.
Banyak dari korban luka dikatakan mengalami luka pernafasan dan termasuk sedikitnya 25 anak-anak, lapor surat kabar Standard.
Salah satu korban luka, Boniface Sifuna, menggambarkan apa yang terjadi kepada kantor berita Reuters: "Saya terbakar oleh tabung gas yang meledak ketika saya mencoba melarikan diri," katanya.
"Benda itu meledak tepat di depan saya dan dampaknya membuat saya terjatuh dan kobaran api melalap saya. Saya beruntung karena saya cukup kuat untuk melarikan diri."
Seorang saksi mata yang tidak disebutkan namanya yang berbicara kepada surat kabar Nation berbicara tentang "ledakan besar, bola api besar, orang-orang berteriak dan berlarian ke mana-mana karena takut akan terjadi ledakan lagi".
Seorang jurnalis Nation yang tinggal di daerah tersebut mengatakan semua orang telah meninggalkan rumah mereka setelah ledakan tersebut.
Palang Merah Kenya mengatakan di media sosial bahwa para kru “tanpa lelah berjuang melawan api”.
Juru bicara pemerintah Isaac Mwaura mengatakan lokasi ledakan telah diamankan dan sebuah pusat komando telah dibentuk untuk membantu mengoordinasikan operasi penyelamatan.
“Warga Kenya dengan ini disarankan untuk menjauhi area yang ditutup agar misi penyelamatan dapat dilakukan [dengan] gangguan minimal,” tambahnya. [BBC]