kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Malaysia: Cina dan AS Jangan Lenturkan Otot Militernya

Malaysia: Cina dan AS Jangan Lenturkan Otot Militernya

Senin, 22 Oktober 2018 09:23 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Osi

Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu mendengarkan Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen pada pertemuan keamanan ASEAN di Singapura pada hari Jumat. | AFP-JIJI


DIALEKSIS.COM | Singapura - Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu mengatakan, bahwa Laut Cina Selatan tidak boleh menjadi teater militer bagi Amerika Serikat dan China dalam memamerkan kemampuan mereka saat mereka bersaing untuk mendominasi kawasan itu.

 "Kapal perang, B-52, apa saja, kami tidak ingin mereka menunjukkan kekuatan di area ini. Mereka memahami bahasa kami yang keras dan jelas hari ini, keduanya adalah kekuatan besar, "katanya kepada Kyodo News dalam sebuah wawancara di Singapura di sela Pertemuan Para Menteri Pertahanan ASEAN Kelima.

"Semua negara anggota ASEAN berbicara dengan satu suara bahwa kami ingin berteman dengan China dan Amerika Serikat tetapi kami tidak ingin mereka menunjukkan kekuatan di Laut Cina Selatan," tegasnya.

ADMM-Plus dihadiri oleh 10 menteri pertahanan ASEAN dan delapan rekan dari luar blok, termasuk Amerika Serikat dan China.

Angkatan Udara AS mengatakan pengiriman pesawat pengebom ke wilayah tersebut adalah bagian dari Komando Opreasi Indo-Pasifik, yang berlangsung sejak Maret 2004, dan "konsisten dengan hukum internasional dan komitmen jangka panjang Amerika Serikat untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka."

Cina peka terhadap operasi AS tersebut, terutama ketika pesawat atau kapal dikirim ke area di mana ia memasang fasilitas militer di pulau buatan.

"Kami menghormati kedua negara, kedua kekuatan. Kami tidak berpihak pada Cina atau Amerika. Kami ingin berteman dengan kedua kekuatan besar. Mereka juga harus menghormati ASEAN, "kata Mohamad.

Langkah yang ditujukan untuk melawan pengaruh regional China, Amerika Serikat mengusulkan latihan maritim bersama dengan ASEAN tahun depan. "Ya, itu diusulkan oleh AS, dan ASEAN setuju," kata Mohamad.

Latihan militer akan menjadi yang pertama yang melibatkan Amerika Serikat dan ASEAN, ketika blok regional diatur untuk melakukan latihan angkatan laut gabungannya yang pertama kalinya dengan Cina dari Senin hingga 28 Oktober dari kota pesisir selatan China Zhanjiang, basis Armada Laut Selatan dari Tentara Pembebasan Rakyat.

Klaim teritorial China di Laut Cina Selatan, salah satu perairan internasional yang paling sering dipermasalahkan, tumpang tindih dengan perairan Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Taiwan. (h)


Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda