DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Belarus, Maxim Ryzhenkov. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menawarkan ekspor lima komoditas unggulan pertanian ke Belarus.
“Kita dorong ekspor CPO, kopi, kakao, kelapa, dan karet. Ini penting untuk memperbaiki neraca perdagangan yang masih defisit,” kata Mentan Amran dilansir pada Kamis (7/8/2025).
Amran mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar di sektor pertanian. Saat ini, Indonesia tercatat sebagai produsen utama minyak kelapa sawit mentah (CPO) dunia dan produsen kelapa terbesar kedua.
“Belarus bisa jadi mitra strategis sekaligus pasar baru yang menjanjikan bagi produk pertanian kita,” jelasnya.
Amran juga menyinggung hubungan dagang yang selama ini masih timpang. Indonesia selama ini mengimpor beberapa produk dari Belarus, seperti susu, dan dalam waktu dekat juga berencana mengimpor mentega serta daging.
“Tapi kita juga ingin ekspor produk kita ke sana agar neraca perdagangannya seimbang,” tegasnya.
Dalam pertemuan bilateral itu, Belarus menyambut baik tawaran kerja sama dari Indonesia. Menurut Amran, pemerintah Belarus bahkan menyatakan kesiapannya untuk ikut mempromosikan produk pertanian Indonesia di negaranya.
“Mereka janji akan bantu promosikan komoditas kita. Ini langkah maju. Ke depan, kita ingin perdagangan yang seimbang dan saling menguntungkan,” ujar Amran.
Di bawah pemerintahan Presiden Prabowo, kata Amran, Indonesia berkomitmen memperluas pasar ekspor pertanian, terutama ke negara-negara yang selama ini punya keunggulan ekspor ke Indonesia.
Kunjungan Menlu Belarus ke Kementan turut didampingi Duta Besar Belarus untuk Indonesia Raman Ramanouski serta sejumlah delegasi resmi dari pemerintah Belarus.[*]