kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Merkel, Pence Bentrok Mengenai Kesepakatan Iran di Konferensi Munich

Merkel, Pence Bentrok Mengenai Kesepakatan Iran di Konferensi Munich

Selasa, 19 Februari 2019 11:20 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jerman - Kanselir Jerman Angela Merkel telah membela kesepakatan nuklir dengan Iran yang sangat membatasi kemampuannya untuk menghasilkan uranium yang diperkaya dalam menghadapi oposisi yang kuat dari Amerika Serikat.

Sementara ada kesepakatan dengan AS tentang tujuan menempatkan Iran di bawah tekanan atas program nuklirnya, ada perbedaan pendapat mengenai cara tersebut, kata kanselir itu kepada Konferensi Keamanan Munich pada hari Sabtu.

Kesepakatan itu perlu dilestarikan untuk mencegah Iran membangun senjata nuklir, dan "jangkar kecil" ini harus digunakan untuk menekan Iran di daerah lain, kata Merkel.

AS telah menarik diri dari kesepakatan yang disepakati pada tahun 2015 oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman. Perancis, Inggris dan Jerman bertujuan untuk menyelamatkan kesepakatan itu.

Berbicara pada konferensi Timur Tengah di Warsawa pada hari Kamis, Wakil Presiden AS Mike Pence meminta ketiga negara untuk menarik diri dari kesepakatan.

AS menuduh Iran ikut campur dalam konflik di seluruh wilayah dan Pence menuduh Iran anti-Semitisme yang mirip dengan Nazi pada konferensi hari Jumat.

"Kami memiliki rezim di Teheran yang menghembuskan ancaman pembunuhan, dengan kebencian anti-Semit yang sama yang menjiwai Nazi di Eropa," kata Pence kepada wartawan di Air Force Two sebelum mendarat di Munich.

Dia mengatakan bahwa mengunjungi Auschwitz di Polandia setelah menghadiri konferensi di Warsawa telah membuatnya merenungkan untuk "memperkuat tekad dunia bebas untuk menentang kebencian keji semacam itu dan untuk menghadapi ancaman otoriterian zaman kita."

Konferensi tiga hari di Munich dimulai pada hari Jumat. Sekitar 30 kepala negara dan pemerintah hadir untuk membahas hubungan trans-Atlantik, ketegangan antara Rusia dan konflik Barat dan Timur Tengah.

Dilaporkan dari Munich, Jamal Elshayyal dari Al Jazeera mengatakan: "Ada begitu banyak konflik dan juga tantangan terhadap keamanan bagi begitu banyak negara" dan "masing-masing negara merasakan ancaman yang berbeda dan melihat solusi yang berbeda."

Sementara AS dan Jerman sama-sama berbicara, forum belum mendengar dari Rusia, Cina dan Iran.

"Apakah akan ada landasan bersama ... kita harus menunggu dan melihat," simpul Elshayyal.

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda