Mesir, Qatar, Hingga AS Mulai Bergerak Akibat Israel Makin di Luar Kendali
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi bendera Israel. /Pixabay/BruceEmmerling
DIALEKSIS.COM | Dunia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menunjukkan dukungan yang kuat terhadap serangan Israel di Gaza, sebagai balasan atas serangan misil Hamas.
Tetapi, dia juga memunculkan keprihatinan terkait korban warga sipil dan perlindungan para wartawan atas seruan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Pada Sabtu, 15 Mei 2021 waktu setempat, Gedung Putih mengatakan bahwa Joe Biden berbagai ‘kekhawatiran’ tentang kekerasan antar komunal di Israel, dan meningkatkan ketegangan di tepi barat.
Joe Biden mendiskusikan Yerusalem dengan Benjamin Netanyahu, dan mengatakan bahwa hal itu hendaknya “menjadi tempat yang damai bagi orang-orang dari segala agama dan latar belakang”.
Dia juga melakukan panggilan pertamanya dengan Presiden Otoritas Palestina, sejak menjabat sebagai Presiden AS.
Joe Biden menghubungi Mahmoud Abbas guna mendiskusikan aksi kekerasan, dan menyerukan agar Hamas berhenti menembakkan roket ke Israel.
“Biden mengungkapkan dukungannya untuk langkah-langkah yang memungkinkan warga Palestina menikmati martabat, keamanan, kebebasan, dan kesempatan ekonomi yang pantas mereka dapatkan,” tutur Gedung Putih, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari USA Today, Minggu, 16 Mei 2021.
Kantor berita resmi Palestina, Wafa mengatakan bahwa Mahmoud Abbas memperbaharui eskalasi di seluruh kawasan Palestina kepada Joe Biden, dan mengatakan bahwa dia tengah berupaya menghentikan ‘agresi Israel melawan rakyat kami dan mencapai gencatan senjata’.
“Mahmoud Abbas juga memberi tahu Joe Biden bahwa keamanan dan stabilitas akan tercapai ketika pendudukan Israel berakhir” ujar laporan tersebut.
Mahmoud Abbas juga menambahkan bahwa warga Palestina siap dan bersedia bekerja secara damai dengan para perantara internasional.
Sementara di pihak Hamas, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar, Menteri Luar Negeri Qatar bertemu dengan pejabat penting Hamas.
Dalam pernyataan tersebut dikatakan bahwa Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani bertemu dengan pemimpin Hamas Ismail Haniya di Doha.
“Sheikh Mohammed menekankan perlunya komunitas internasional bertindak mendesak untuk menghentikan serangan brutal Israel yang berulang-ulang terhadap warga sipil di Gaza,” kata pihak Kemenlu Qatar.
Kemudian Pemimpin Liga Arab mengatakan bahwa duta besar negara-negara Arab untuk PBB berusaha menggalang dukungan internasional bagi warga Palestina, di tengah serangan Israel atas Gaza.
Ahmed Aboul Gheit meminta dewan keamanan PBB untuk ‘memenuhi tanggung jawabnya’ dalam meminta Israel bertanggung jawab dalam sesi yang dijadwalkan pada hari Minggu, 16 Mei 2021.
Mesir juga melakukan upaya untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dan kelompok-kelompok militan Gaza.
Pejabat negara tersebut mengatakan bahwa Mesir dan para perantara lainnya berharap bahwa AS akan menekan Israel untuk mengakhiri pertempuran.
Dia menyebutkan bahwa Pemerintah AS telah siap memerintahkan Israel untuk menghentikan ‘tindakan’ mengerikan, dan ‘situasi di kawasan Palestina yang diduduki sudah mulai di luar kendali’.
Pejabat tersebut juga mengatakan bahwa para perantara tidak mengharapkan gencatan senjata, sebelum pertemuan dewan keamanan PBB hari ini.
Pihak berwenang mengatakan bahwa Mesir saat ini sedang mencari jeda selama satu jam untuk mengevakuasi orang-orang yang terluka parah dari Gaza.
Dia mengatakan Mesir mendorong semacam ‘jeda kemanusiaan’, karena ambulans sedang menunggu di sisi perbatasan Mesir. Pejabat itu berbicara secara anonim atau tanpa nama, karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.