Moskow Tutup Konsulat dan Usir 60 Diplomat AS dari Rusia
Font: Ukuran: - +
Dialeksis.com | Moskow - Pemerintah Rusia mengusir 60 diplomat Amerika Serikat dan mengumumkan akan mengusir sejumlah diplomat dari negara lain yang telah bergabung dengan Inggris dan Amerika Serikat dalam mengecam Moskow atas kasus peracunan mata-mata Sergei Skripal.
Moskow juga memerintahkan Duta Besar Amerika Serikat untuk menutup konsulatnya di St. Petersburg dalam aksi pengusiran diplomat terbesar sejak masa Perang Dingin.
Gedung Putih menyatakan telah mengantisipasi respons dari Kremlin ini dan memperingatkan bahwa keputusan tersebut akan semakin memperburuk hubungan antara kedua.
"Tanggapan Rusia bukannya tidak diantisipasi dan Amerika Serikat akan mengatasinya," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Jumat (30/3/2018).
Duta Besar Amerika Serikat, Jon Hunstman dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Rusia dan diberitahu bahwa 60 diplomat dari misi diplomatiknya memiliki waktu sepekan untuk meninggalkan Rusia.
Dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, Huntsman juga diberitahu bahwa konsulat Amerika Serikat di St. Petersburg akan ditutup, tindakan pembalasan atas penutupan konsulat Rusia di Seattle, Amerika Serikat.
"Adapun untuk negara-negara lain, respons terhadap semuanya juga akan simetris dalam hal jumlah orang dari misi diplomatik mereka yang akan meninggalkan Rusia, dan untuk saat ini itu saja," kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.
Pernyataan Lavrov berarti negara seperti Prancis, Jerman dan Polandia masing-masing akan kehilangan empat diplomatnya di Rusia, Ukraina akan kehilangan 13 diplomat, dan dua diplomat dari Denmark, Albania dan Spanyol masing-masing akan diusir dari kedutaan mereka di Moskow.
Pengusiran itu sama persis dengan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah negara-negara Barat terhadap para diplomat Rusia dan tampaknya menunjukkan bahwa Moskow tidak berusaha meningkatkan ketegangan terkait kasus penggunaan zat saraf dalam peracunan Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury, Inggris awal bulan ini.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat sebelumnya telah mengisyaratkan tindakan lebih lanjut atas pengusiran para diplomatnya dari Rusia. Hal ini membuka kemungkinan terjadinya peningkatan ketegangan yang lebih lanjut antara Washington dan Moskow.
"Kami berhak untuk memberi tanggapan lebih lanjut. Kami sedang meninjau opsi kami, " kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Heather Nauert. (Okezone)