Mumi Perempuan Hamil Tua Ditemukan
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Tim ilmuwan Polandia menyatakan telah menemukan contoh satu-satunya mumi seorang perempuan Mesir yang sedang berbadan dua ketika meninggal.
Riset ini dilakukan tim peneliti Warsaw Mummy Project dan telah dipublikasikan dalam Journal of Archaeological Science, hari Kamis (29/04).
Proyek penelitian yang dimulai pada 2015 itu menggunakan teknologi untuk menguji artefak-artefak yang disimpan di Museum Nasional Warsawa.
Mumi ini sebelumnya dikira seorang pendeta pria, tapi hasil pemindaian mengungkapkan bahwa ini adalah perempuan yang hamil tua.
Para ahli tim proyek ini yakin tubuh mumi itu berjenis kelamin perempuan dengan status sosial tinggi, berusia antara 20 - 30 tahun, yang meninggal pada 1 abad sebelum masehi.
"Yang ditunjukkan di sini adalah satu-satunya contoh yang diketahui mumi perempuan yang sedang mengandung dan gambaran pertama radiologis dari janin tersebut," dikutip dari artikel jurnal, yang mengumumkan temuan itu.
Dari pemeriksaan lingkaran kepala janin, diperkirakan usia kandungan mumi perempuan ini antara 26 hingga 30 minggu. Kematian perempuan ini masih misterius.
Warsaw Mummy ProjectSebuah CT scanner dan radiologi telah membantu kerja para arkeolog.
"Ini merupakan temuan kami yang paling penting dan signifikan sejauh ini, sangat mengejutkan," kata anggota tim Wojciech Ejsmond dari Polish Academy of Sciences kepada Associated Press.
Empat bundel, yang diperikirakan organ-organ yang telah dibungkus dan dibalsam, ditemukan di dalam rongga perut mumi, tapi para peneliti mengatakan bahwa janin itu belum dikeluarkan dari rahim.
Para peneliti mengatakan belum diketahui secara pasti kenapa janinnya tidak dikeluarkan dan dibalsam secara terpisah. Tapi diduga hal itu bisa jadi karena adanya pengaruh keyakinan spiritualitas tentang kehidupan setelah mati, atau kesulitan untuk mengeluarkannya secara fisik.
'Wanita Misterius'
Para peneliti dari proyek mumi ini menjulukinya sebagai 'Wanita Misterius' Museum Nasional di Warsawa. Ini karena laporan yang saling bertentangan mengenai asal-usulnya.
Mereka mengatakan, jasad yang dimumikan itu merupakan kali pertama disumbangkan ke Universitas Warsawa pada 1826. Pihak donatur memperkirakan mumi itu ditemukan di makam keluarga kerajaan di Thebes, Mesir.
Tapi para peneliti mengatakan itu merupakan hal yang umum terjadi di abad ke-19 untuk mengaitkan penemuan barang-barang antik dengan tempat-tempat terkenal agar nilai jualnya naik.
Ukiran dan pola dari peti dan sarkopagus itu sempat membuat para peneliti di abad ke-20 yakin mumi tersebut adalah pendeta pria Mesir Kuno bernama Hor-Djehuti.
Tapi sekarang, dengan teknologi pemindai, para peneliti mengidentifikasinya sebagai mumi perempuan. Mumi ini diyakini telah ditempatkan pada peti mati yang salah oleh pedagang barang antik di abad ke-19. Saat itu terjadi penjarahan dan pembungkusan kembali jenazah mumi.
Warsaw Mummy Project Para peneliti mengatakan perempuan ini telah "dimumifikasi dengan hati-hati", hal yang menunjukkan dirinya memiliki "status sosial yang tinggi."
Warsaw Mummy ProjectJimat, dalam bentuk Empat Putra Horus (4 Dewa dalam kepercayaan Mesir Kuno) diikutsertakan di dalam tubuh mumi.
Mereka menggambarkan kondisi mumi itu "terpelihara dengan baik". Tapi ada kerusakan pada bagian pembungkus leher, yang diyakini menjadi target penjarah karena diyakini menyimpan barang berharga.
Para peneliti mengatakan sedikitnya 15 barang, termasuk satu set jimat Empat Putra Horus, telah ditemukan di dalam pembungkus jenazah.
Salah satu peneliti dari proyek ini, Dr Marzena Oarek-Szilke mengatakan kepada kantor berita Polandia, bahwa suaminya adalah orang pertama yang menyadari penampakan kaki bayi kecil di dalam hasil gambar pemindai.
Dia mengatakan bahwa tim itu berharap pada penelitian selanjutkan akan mempelajari sejumlah jaringan kecil untuk mengetahui penyebab kematian mumi tersebut.[Detik]