DIALEKSIS.COM | Pakistan - Pasukan keamanan Pakistan mengatakan mereka telah menyelamatkan 190 penumpang dari kereta yang dibajak oleh pasukan separatis, sementara operasi untuk membebaskan ratusan sandera lainnya terus berlanjut.
Militer melancarkan operasi besar pada hari Rabu (12/3/2025) terhadap separatis dari Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) yang membajak kereta pada hari sebelumnya. Sekitar 250 sandera masih berada di dalam kereta, kata para pejabat.
Kereta, yang membawa sekitar 450 penumpang, termasuk personel militer, diserang saat melakukan perjalanan melalui wilayah barat daya Balochistan yang terpencil, yang menjadi tujuan BLA untuk mendapatkan kemerdekaan dari Islamabad.
Pasukan keamanan bertindak dengan hati-hati, dengan para tawanan dikelilingi oleh para pejuang BLA yang mengenakan rompi peledak. Setidaknya 30 pemberontak telah tewas, pejabat menambahkan.
Jumlah korban di antara tentara, penumpang, dan pejuang pemberontak masih belum jelas.
BLA telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, dengan mengatakan bahwa mereka terbuka untuk negosiasi pertukaran tahanan. Mereka juga mengancam pada hari Selasa untuk mulai mengeksekusi para sandera kecuali tahanan politik Baloch, aktivis, dan orang hilang yang dikatakan telah diculik oleh militer tidak dibebaskan dalam waktu 48 jam.
Sejauh ini, belum ada tanggapan dari pemerintah terhadap tawaran atau ancaman tersebut.
Presiden Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Shehbaz Sharif telah mengecam keras serangan itu. Juru bicara pemerintah Shahid Rind menggambarkannya sebagai "tindakan terorisme".
Balochistan yang kaya minyak dan mineral adalah provinsi terbesar dan berpenduduk paling sedikit di Pakistan. Provinsi ini merupakan pusat bagi minoritas etnis Baloch di negara tersebut, yang anggotanya mengatakan bahwa mereka menghadapi diskriminasi dari pemerintah pusat.
BLA mengklaim bahwa sumber daya alam di wilayah tersebut dieksploitasi oleh pihak luar dan telah meningkatkan serangan yang menargetkan warga Pakistan, serta dari wilayah lain.
Kekerasan telah meningkat di sepanjang perbatasan barat wilayah tersebut dengan Afghanistan sejak Taliban merebut kembali kekuasaan pada tahun 2021.
BLA telah melakukan serangan mematikan terhadap kereta api dan bus. Pada bulan November, kelompok separatis melakukan bom bunuh diri di sebuah stasiun kereta api di Quetta yang menewaskan 26 orang.
Pada bulan Februari, pejuang BLA membunuh tujuh pelancong Punjabi setelah mereka diperintahkan turun dari bus.
Infrastruktur yang didukung Tiongkok dan warga di sekitar Laut Arab juga menjadi sasaran.
Pakistan dan Amerika Serikat telah menetapkan BLA, yang diperkirakan memiliki sekitar 3.000 pejuang, sebagai organisasi teroris.[Aljazeera]