Pemerintah AS Instruksikan Warganya Kenakan Masker Paling Protektif
Font: Ukuran: - +
Warga AS diminta kenakan masker paling protektif. FOTO/Reuters
DIALEKSIS.COM | Dunia - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) pada Jumat (14/1/2022) merevisi pedomannya untuk warga AS soal penggunaan masker guna melindungi diri dari COVID-19. CDC merekomendasikan warga AS untuk mengenakan "masker paling protektif yang Anda bisa".
CDC, sebuah lembaga yang dikritik karena telah menawarkan panduan yang berubah dan membingungkan di tengah pandemi, mengklarifikasi di situs webnya. CDC menyatakan, orang dapat memilih respirator seperti N95 dan KN95, termasuk menghilangkan kekhawatiran terkait kekurangan pasokan N95.
Beberapa pembuat N95 AS mengatakan kepada Reuters bahwa mereka memiliki rekor penjualan N95 setelah Anthony Fauci, kepala penasihat medis Biden, merekomendasikan di CNN bahwa orang Amerika "mendapatkan masker kualitas tertinggi yang dapat Anda toleransi dan tersedia untuk Anda".
“Orang Amerika harus mengenakan masker paling protektif yang Anda bisa, yang pas dan akan Anda kenakan secara konsisten," sebut pernyataan CDC, seperti dikutip dari Reuters. “Masker N95 dapat dipertimbangkan untuk digunakan di tempat-tempat seperti transit ketika perlindungan yang lebih besar diperlukan atau diinginkan," lanjut pernyataan tersebut.
CDC mengatakan ingin mendorong orang Amerika untuk memakai masker daripada mendorong mereka untuk memakai pelindung wajah tingkat tinggi, tetapi juga secara eksplisit mengatakan bahwa respirator memberikan tingkat perlindungan terbaik. Dikatakan bahwa "produk kain tenunan longgar memberikan perlindungan paling sedikit.
" “Masker adalah alat kesehatan masyarakat yang penting untuk mencegah penyebaran COVID-19, dan penting untuk diingat bahwa masker apa pun lebih baik daripada tidak menggunakan masker,” tambah CDC.
Sebelumnya, Presiden Joe Biden mengatakan bahwa pemerintah federal berencana untuk membuat "masker berkualitas tinggi" tersedia untuk orang Amerika secara gratis. Dalam langkah lain, Gedung Putih mengatakan pemerintah akan mulai mengirimkan 500 juta tes COVID-19 ke Amerika akhir bulan ini tanpa biaya.
Lebih banyak orang Amerika baru-baru ini memilih perlindungan tingkat tinggi di tengah lonjakan kasus. AS mencatat sekitar 1.800 kematian COVID-19 dan 780.000 infeksi baru setiap hari - terbanyak di dunia - serta rekor tingkat pasien yang dirawat di rumah sakit.
Lonjakan terkait Omicron tampaknya melambat di daerah yang terkena pertama kali, termasuk negara bagian di Timur Laut dan Selatan, menurut analisis Reuters. Di negara bagian Barat, jumlah kasus baru naik 89 persen dalam seminggu terakhir dibandingkan dengan minggu sebelumnya [sindonews.com].