Jum`at, 13 Juni 2025
Beranda / Berita / Dunia / Penembakan Massal Mematikan di Sekolah Menengah Austria

Penembakan Massal Mematikan di Sekolah Menengah Austria

Selasa, 10 Juni 2025 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Petugas penyelamat menanggapi kejadian penembakan di sekolah di Graz, Austria, pada Selasa (10/6/2025) pagi. [Foto: Kleine Zeitung via AP]


DIALEKSIS.COM | Austria - Seorang penembak melepaskan tembakan di sebuah sekolah menengah atas di kota terpadat kedua di Austria, Graz. Setidaknya 10 orang tewas, termasuk tersangka, menurut wali kota dan polisi kota tersebut.

Serangan pada hari Selasa (10/6/2025) tersebut merupakan penembakan massal paling mematikan di negara Eropa Tengah tersebut di luar perang.

Penembakan terjadi pada pagi hari di sekolah menengah BORG Dreierschutzengasse di Graz, ibu kota provinsi Styria di Austria selatan.

Polisi dipanggil ke sekolah tersebut sekitar pukul 10 pagi (08:00 GMT) setelah terdengar suara tembakan di sana.

Graz terletak sekitar 200 km (124 mil) di barat daya Wina dan merupakan rumah bagi sejumlah bangunan bersejarah seperti Uhrturm, atau Menara Jam, di bukit Schlossberg. Kota berpenduduk lebih dari 300.000 orang ini merupakan kota terpadat kedua di negara ini setelah Wina.

Dikenal dengan universitas dan perguruan tingginya, Graz merupakan kota yang memiliki beragam demografi. Warga negara asing merupakan seperempat dari populasinya, dengan warga Kroasia, Rumania, Jerman, dan Bosnia sebagai empat kelompok terbesar, menurut pemerintah kota, per Januari.

Menteri Dalam Negeri Gerhard Karner mengatakan bahwa ada enam korban perempuan dan tiga korban laki-laki dalam penembakan tersebut, selain penembak laki-laki.

Polisi mengatakan sedikitnya 30 orang terluka. Tidak jelas apakah korban tewas dan terluka sebagian besar adalah siswa, guru, atau orang lain di sekolah tersebut.

Surat kabar Austria Kurier dan Salzburger Nachrichten mengidentifikasi tersangka sebagai mantan siswa berusia 22 tahun. Salzburger Nachrichten mengatakan bahwa ia telah menjadi korban perundungan.

Penembak tersebut dilaporkan membawa pistol dan senapan dan menembaki murid-murid di dua ruang kelas, yang salah satunya pernah menjadi ruang kelasnya.

APA dan Kronen Zeitung, surat kabar terbesar di Austria, secara terpisah melaporkan bahwa tersangka ditemukan tewas di kamar mandi.

Polisi setempat menulis dalam sebuah posting X bahwa mereka bertindak atas dasar asumsi bahwa pelaku beraksi sendirian.

Kanselir Austria Christian Stocker menggambarkan serangan itu sebagai "tragedi nasional" dalam sebuah pernyataan yang diposting di X.

"Kerusuhan di sebuah sekolah di Graz adalah tragedi nasional yang telah mengguncang seluruh negara kita," tulisnya. "Tidak ada kata-kata untuk menggambarkan rasa sakit dan duka yang kita semua -- seluruh Austria -- rasakan saat ini."

Stocker mengumumkan pada hari Selasa bahwa Austria akan mengadakan tiga hari berkabung setelah insiden itu.

Presiden Alexander Van der Bellen juga merilis sebuah pernyataan di X, yang mengatakan: "Mereka adalah orang-orang muda yang memiliki seluruh hidup di depan mereka. Seorang guru yang menemani mereka dalam perjalanan mereka. Tidak ada yang dapat meringankan rasa sakit yang dirasakan oleh orang tua, kakek-nenek, saudara kandung, dan teman-teman dari orang-orang yang terbunuh saat ini." [Aljazeera]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI