Pergi ke Luar Negeri Saat Libur Akhir Tahun, Pejabat di Kanada Dipecat
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi. Bandara Internasional Pearson di Toronto, Kanada (airport-technology.com)
DIALEKSIS.COM - Beberapa pejabat Kanada di provinsi Alberta, Saskatchewan dan Quebec telah diturunkan pangkatnya karena bepergian ke luar negeri selama liburan akhir tahun di tengah pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung. Beberapa diantara mereka yang dikenai sanksi memutuskan dan diminta untuk mengundurkan diri.
"Jumat lalu, saya bertanggung jawab karena tidak cukup jelas dengan anggota kaukus pemerintah dan lainnya dalam posisi kepemimpinan bahwa mereka tidak boleh bepergian ke luar negeri," ucap Perdana Menteri Alberta, Jason Kenney.
"Itulah mengapa saya menerima pengunduran diri Menteri Urusan Kota, Tracy Allard dan telah meminta Kepala Staf Jamie Huckabay untuk mundur, yang telah dilakukannya," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (5/1/2021).
Kenney menuturkan, sejumlah anggota Majelis Legislatif Alberta juga telah mengajukan pengunduran diri dari peran kabinet mereka termasuk Sekretaris Parlemen untuk Masyarakat Sipil, Jeremy Nixon dan Jason Stephan dari Dewan Keuangan.
Serangkaian pemecatan dan pengunduran diri telah menyentuh provinsi lain, dengan Menteri Jalan Raya dan Keamanan Air Saskatchewan, Joe Hargrave, mengundurkan diri karena melakukan perjalanan ke California.
Politisi Kanada telah menghadapi reaksi publik dan media yang intens atas perjalanan ke luar negeri selama liburan akhir tahun meskipun mendesak warga biasa untuk membatalkan rencana perjanalan mereka untuk menekan jumlah infeksi Covid-19.
Masalah ini pertama kali terungkap menyusul laporan bahwa mantan Menteri Keuangan Ontario, Rod Phillips bepergian ke luar negeri untuk liburan, yang diikuti oleh pengungkapan lain termasuk tentang orang-orang di lingkaran dalam Perdana Menteri Justin Trudeau.
Hingga saat ini, setidaknya selusin pejabat telah diturunkan dari jabatan mereka di semua tingkat pemerintahan di seluruh negeri karena berlibur ke lua negeri di tengah pandemi. (SINDOnews)