Polisi dan Orang Tua Bersiaga Waspadai Momo Challenge
Font: Ukuran: - +
Dialeksis.com - Momo challenge sedang menjadi viral di media sosial dan aplikasi percakapan dan mendunia. Tapi tantangan ini ng viral bukan karena keunikannya, melainkan sisi kengeriannya.
Momo challenge dianggap mirip dengan Blue Whale challenge yang beberapa waktu lalu sudah memakan 130 korban di Rusia.
Usut punya usut, Momo challenge bermula di Facebook. Sejumlah pengguna dan anggota grup Facebook berkomunikasi dengan nomor tak dikenal. Momo akan mengirim gambar dan permainan kekerasan dengan nada mengancam jika mereka menolak melakukan instruksi tersebut.
Dikutip dari laman KPTV, Senin, 6 Agustus 2018, permainan ini akan mendorong remaja untuk menambahkan kontak melalui WhatsApp. Kontak yang identitasnya tidak diketahui, akan mendesak para pemain untuk menyelesaikan rangkaian tantangan. Pada ujungnya challenge ini akan menantang pengguna untuk menyakiti diri sendiri sampai bunuh diri.
Mereka yang tidak menuruti perintah akan diancam untuk disebarkan informasi pribadinya, atau foto mereka akan bocor di publik.
Seorang gadis di Ingeniero Maschwitz, Argentina, usia 12 tahun, ditemukan bunuh diri. Kematian gadis ini dikaitkan dengan sebuah permainan Momo challenge tersebut. Permainan yang berbentuk ancaman, jika pemain menolak untuk mengikuti perintah permainan, maka menurutnya ada harga yang harus dibayar.
Saat ini kepolisian Argentina sedang menyelidiki kematian gadis tersebut. Apakah sebelum ajal menjemput dia mengontak laki-laki berusia 18 tahun. Gadis itu merekam kegiatannya sebelum gantung diri di halaman belakang keluarga.
"Ponsel telah diretas untuk menemukan rekaman dan obrolan WhatsApp. Saat ini kami sedang mencari remaja yang bertukar pesan," ujar kepolisian dikutip dari Birmingham Live.
Ketika seseorang menyelesaikan tantangan selama kurang lebih 50 hari, pemain ditantang untuk membunuh dirinya di bagian akhir sebagai tanda kemenangan mereka. Ada satu tugas di mana mereka harus bangun tengah malam dan membuat paus biru di salah satu bagian tubuh mereka.
Pada puncaknya atau hari ke-50, master akan menyuruh mereka untuk melakukan bunuh diri. Sayangnya masih ada yang melakukan hal mengenaskan tersebut.
"Tolong dukung kami agar semua anak muda kami aman. Jika ada pertanyaan, jangan ragu menghubungi saya," ujar salah satu sekolah yang terus memberi peringatan kepada orang tua.
Seorang juru bicara polisi Inggris juga mengatakan, mereka sadar dengan Blue Whale challenge. Tantangan itu menargetkan anak muda atau mereka yang rentan.
"Saran kami kepada orang tua untuk memantau anak di sekitarnya. Waspada dan mintalah saran jika Anda memiliki kekhawatiran. NSPCC (National Society for the Prevention of Cruelty to Children) memiliki beberapa informasi yang sangat berguna di situs web-nya. Kami sarankan orang tua untuk membaca," ujarnya.
Polisi akan terus mendorong anak muda untuk memblokir hal yang buat mereka kesal, tidak nyaman, dan terasa mengancam. Di Inggris, kepolisian telah memasang peringatan di Twitter serta platform lain untuk mengingatkan orang tua atas bahaya Momo challenge.
Sebenarnya Momo challenge sudah mencuri perhatian pada bulan lalu. Pada Juli lalu, pejabat di Meksiko merilis peringatan tentang Momo challenge. Pejabat tersebut melarang anak-anak untuk berbicara dengan orang asing di media sosial.
Seperti negara lain, pihak berwenang di Spanyol juga turut terjun ke Twitter. Mereka mengingatkan remaja untuk tidak mengikuti permainan konyol tersebut.
Profil Momo di platform WhatsApp menampilkan gambar patung wanita. Wanita tersebut diketahui memiliki mata yang menonjol dengan rambut hitam panjang. Patung itu dibuat oleh perusahaan efek khusus di Jepang. Namun perusahaan itu tidak ada hubungannya dengan challenge ini.
Jika Anda atau bahkan seseorang yang anda kenal sedang menunjukkan tekanan emosional atau ingin bunuh diri, bisa hubungi layanan darurat. (Viva)