Polisi Prancis Bentrok dengan Demonstran Anti-waduk, Lusinan Orang Terluka
Font: Ukuran: - +
Para pengunjuk rasa menghadiri demonstrasi yang diserukan oleh kelompok Bassines Non Merci menentang pembangunan fasilitas penyimpanan air baru untuk irigasi pertanian di Prancis barat, di Sainte-Soline, Prancis, Sabtu (25/3/2023). [Foto: Thibaud Moritz/AFP melalui Getty Images]
DIALEKSIS.COM | Dunia - Lebih dari dua lusin orang dilaporkan terluka pada Sabtu (25/3/2023), ketika polisi bentrok dengan aktivis lingkungan yang memprotes waduk irigasi pertanian raksasa yang sedang dibangun di pedesaan Prancis barat.
Ribuan pengunjuk rasa berkumpul di distrik Sainte-Soline untuk berdemonstrasi menentang pembangunan "mega-basin" yang digunakan untuk irigasi pertanian.
Rekaman video dari demonstrasi menunjukkan pengunjuk rasa bergerak maju menuju area konstruksi di tengah kepulan gas air mata, saat kendaraan polisi terbakar dan orang-orang melemparkan proyektil.
Polisi dilaporkan meledakkan lebih dari 4.000 granat dispersi tidak mematikan untuk menangkis pengunjuk rasa, beberapa di antaranya dipersenjatai dengan parang, kapak dan bom bensin, Associated Press melaporkan.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, melaporkan lebih dari 30 orang terluka dalam protes kekerasan itu, termasuk seorang petugas polisi dan seorang pengunjuk rasa yang keduanya terluka parah dan diangkut dengan helikopter untuk dirawat di rumah sakit.
"Selain itu, 23 petugas polisi dan enam demonstran mengalami luka ringan," kata Darmanin.
Demonstrasi, yang diorganisir oleh kelompok Bassines Non Merci, diadakan untuk menentang larangan pertemuan di distrik Sainte-Soline.
Darmanin mengatakan pemerintah telah mengerahkan lebih dari 3.000 polisi untuk demonstrasi tersebut, lapor Reuters.
Diskusi tentang sumber daya air semakin intensif di Prancis, yang tahun lalu mengalami kekeringan terburuk dalam sejarah.
Penentang proyek waduk buatan raksasa berpendapat bahwa itu tidak berkelanjutan dan tidak mendukung masyarakat setempat, sementara pendukung mengatakan itu adalah cara untuk menggunakan air secara efisien saat dibutuhkan, terutama selama musim kemarau. [ABC News]
- Khawatir Keamanan Data, Prancis Larang Penggunaan TikTok, Twitter, Instagram
- Reformasi Pensiun Kontroversial, Pemerintah Prancis Hadapi Mosi Tidak Percaya
- Warga Prancis Protes Kebijakan Usia Pensiun Tanpa Pemungutan Suara
- Tolak Dirumahkan, Ratusan Nakes Lakukan Aksi Protes di Kantor Wali Kota Lhokseumawe