Presiden Iran Tuduh Israel Bunuh Pakar Nuklir Fakhrizadeh
Font: Ukuran: - +
Presiden Iran Hassan Rouhani. [Dok. Reuters/Danish]
DIALEKSIS.COM - Presiden Iran Hassan Rouhani tuduh Israel membunuh pakar nuklir Mohsen Fakhrizadeh. Pembunuhan itu semakin meningkatkan ketegangan di wilayah Timur Tengah dan lebih luas lagi.
"Rakyat kami lebih bijaksana daripada jatuh ke dalam perangkap rezim Zionis (Israel). Iran pasti akan merespon kemartiran ilmuwan kami pada waktu yang tepat," tegas Rouhani dalam rapat kabinet yang disiarkan televisi.
“Sekali lagi, tangan jahat Arogansi Global dan para tentara bayaran Zionis (Israel) ternoda dengan darah seorang putra Iran," ujar Rouhani dalam pernyataan sebelumnya pada Sabtu (28/11/2020).
Dia menambahkan kematian Fakhrizadeh tidak akan memperlambat program nuklir Iran.
Israel menolak berkomentar tentang pembunuhan itu.
Kematian Fakhrizadeh dapat memicu konfrontasi antara Iran dan musuh-musuhnya pada pekan-pekan terakhir masa pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Hal ini juga dapat mempersulit upaya apa pun yang dilakukan Presiden AS terpilih Joe Biden untuk menghidupkan kembali kebijakan era Barack Obama setelah Biden menjabat pada Januari.
Gedung Putih, Pentagon, Departemen Luar Negeri AS, dan CIA menolak berkomentar, begitu juga tim transisi Biden.
Setidaknya empat ilmuwan tewas antara 2010 dan 2012 dalam apa yang dikatakan Teheran sebagai program pembunuhan yang bertujuan menyabotase program energi nuklirnya.
Iran selalu membantah tuduhan berupaya membangun senjata nuklir.
Kantor berita semi-resmi Tasnim melaporkan setelah satu mobil penuh bom meledak di dekat kendaraan Fakhrizadeh sekitar pukul 14.30 waktu setempat, salah satu pembunuh mulai menghujani peluru ke mobilnya.
Salah satu pengawal Fakhrizadeh ditembak empat kali dan Fakhrizadeh diangkut dengan helikopter ke satu rumah sakit di kota Absard, daerah Damavand, sekitar 70 km timur Teheran. Dia meninggal dunia di rumah sakit.
Seorang saksi mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa ada tembakan berulang kali dan pengawal Fakhrizadeh bentrok dengan para pembunuh.
Aksi pembunuhan ini jelas sangat profesional dan dilakukan di sekitar pusat pemerintahan Iran. Pembunuhan ini pun menjadi pukulan keras bagi Teheran, terutama dalam melindungi para pakar nuklirnya yang menjadi incaran pasukan pembunuh Israel. (SINDOnews)