DIALEKSIS.COM | Kanada - Protes yang dilakukan supir truk telah melumpuhkan pusat kota yang dimulai karena persyaratan vaksin Covid-19 di Kanada.

Walikota Ottawa, Jim Watson mengumumkan keadaan darurat untuk membantu menangani pendudukan 10 hari yang belum pernah terjadi sebelumnya karena protes supir truk yang telah memblokir sebagian besar pusat ibukota Kanada.

"Ini mencerminkan bahaya dan ancaman serius terhadap keselamatan dan keamanan penduduk yang ditimbulkan oleh demonstrasi yang sedang berlangsung dan menyoroti perlunya dukungan dari yurisdiksi dan tingkat pemerintahan lain," kata Watson dalam sebuah pernyataan, Minggu (6/2/2022).

Para pengunjuk rasa, yang pertama kali mencapai ibu kota pada 29 Januari lalu, telah memarkir truk mereka di jalan-jalan kota dan mendirikan tenda dan gubuk sementara, melumpuhkan ibu kota.

"Konvoi truk kebebasan" yang dimulai sebagai protes oleh supir truk yang marah dengan persyaratan vaksin untuk melintasi perbatasan AS-Kanada, sekarang telah berkembang menjadi protes yang lebih luas terhadap pembatasan kesehatan Covid-19 dan pemerintah Perdana Menteri Justin Trudeau.

Menteri Keamanan Publik Kanada, Marco Mendicino mengatakan pada Minggu (6/2/2022), pemerintah tidak akan mundur dalam masalah ini.

Dalam pertemuan darurat pada hari Sabtu  (5/2/2022) dengan pejabat Ottawa, Kepala Polisi Peter Sloly mengeluh bahwa dia kekurangan sumber daya untuk mengakhiri apa yang dia sebut "pengepungan", dan meminta bala bantuan.

“Kelompok ini adalah ancaman bagi demokrasi kita,” kata Anggota Dewan Kota Diane Deans tentang para pengunjuk rasa pada hari Sabtu. “Apa yang kami lihat lebih besar dari sekadar masalah Kota Ottawa, ini adalah pemberontakan nasional. Ini adalah kegilaan."

Demonstrasi serupa juga terjadi di kota-kota Toronto, Quebec City dan Winnipeg. [Aljazeera]