Putin Mendekati Kemenangan, Ukraina Berada dalam Kondisi Terdesak
Font: Ukuran: - +
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Antara/XINHUA/pri
DIALEKSIS.COM | Moskow - Perang antara Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir terus berlanjut tanpa kejelasan akan berakhirnya. Namun, kali ini Moskow disebut-sebut telah menemui titik terang kemenangan atas Kyiv. Negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin tersebut berhasil merebut kota Avdiivka setelah mengintensifkan serangannya dalam beberapa waktu lalu.
"Pencaplokan Avdiivka merupakan kemenangan penting," ujar Putin, mengomentari keberhasilan tersebut, dikutip dari pernyataan resmi Kremlin pada Minggu (25/2/2024).
Sementara itu, Ukraina berada dalam situasi sulit. Pasukan mereka menghadapi beberapa kendala, salah satunya adalah cuaca yang ekstrem di medan perang. Udara dingin yang melanda wilayah tersebut telah mengakibatkan sebagian besar pasukan terserang flu atau angina, membuat jumlah pasukan yang dapat bertahan berkurang signifikan.
"Cuacanya hujan, salju, hujan, salju. Akibatnya, orang-orang terserang flu atau angina. Mereka tidak bisa beraksi selama beberapa waktu, dan tidak ada orang yang menggantikan mereka," kata seorang komandan di brigade Ukraina dengan panggilan Limuzyn.
Di sisi lain, serangan tanpa henti dari pasukan Rusia juga menjadi tekanan besar bagi pasukan Ukraina. Para komandan di lapangan menggambarkan serangan itu sebagai gilingan daging, dengan kelompok Rusia yang terus maju hingga 10 kali sehari.
Meskipun garis depan perang sebagian besar mengalami stagnasi dalam 14 bulan terakhir, Moskow kini menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina, termasuk Semenanjung Krimea yang dicaploknya pada tahun 2014.
Sementara itu, jumlah pasukan Rusia terus meningkat. Pada Desember, Putin memerintahkan peningkatan pasukan Rusia sebanyak 170 ribu tentara menjadi 1,3 juta, sementara pasukan Ukraina hanya berjumlah sekitar 800 ribu.
Dengan kondisi ini, belum ada tanda-tanda jelas kapan perang tersebut akan berakhir, dan tekanan terhadap Ukraina semakin memuncak dengan pencaplokan kota strategis seperti Avdiivka oleh pasukan Rusia.