Rangkum Info Dunia: Jepang soal Teror RI Hingga Tak Dukung Junta Myanmar
Font: Ukuran: - +
Foto: Ist
DIALEKSIS.COM | Dunia - Sejumlah peristiwa meramaikan berita internasional pada Selasa (14/9) mulai dari Jepang peringatkan ancaman teror di Indonesia dan lima negara, WHO pantau ketat virus corona varian B.1.466.2 asal Indonesia, hingga kasus Covid-19 Malaysia tembus 2 juta.
1. Jepang Peringatkan Ancaman Teror di Indonesia dan 5 Negara
Jepang mendesak warganya berhati-hati soal potensi ancaman teror di Indonesia dan lima negara Asia Tenggara lainnya. Selain Indonesia, kelima negara itu terdiri dari Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Myanmar.
Kementerian Luar Negeri Jepang mengaku telah mendapat informasi bahwa "ada peningkatan risiko ancaman teror seperti bom bunuh diri" di enam negara tersebut.
Jepang pun meminta warganya yang berada di enam negara itu untuk menjauh dari fasilitas keagamaan yang dianggap mereka berisiko tinggi menjadi target serangan teror.
2. Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di Malaysia Tembus 2 Juta
Malaysia pecah rekor tembus dua juta kasus Covid-19 dengan tambahan 15.669 kasus baru Selasa (14/9). Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan jumlah itu menjadikan total kasus Covid-19 mencapai 2.011.440.
Sementara untuk total kematian akibat infeksi Covid-19 di Malaysia mencapai 21.124 jiwa Meski total kasus tinggi, tren kasus harian di Negeri Jiran menurun. Hari ini kasus harian hanya bertambah 15.669 kasus, lanjut Menkes Malaysia. Sedang, kematian harian bertambah 413.
3. China Disebut Setop Dukung Junta Militer Myanmar di PBB
China disebut diam-diam tak lagi mendukung junta militer Myanmar dalam Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sebelumnya, junta militer yang mengkudeta pemerintahan sipil Myanmar berusaha mendapat pengakuan internasional di PBB.
Foreign Policy melaporkan, Amerika Serikat dan China telah menengahi kesepakatan yang akan memblokir junta militer dalam pidatonya pekan depan di Majelis Umum PBB. Hal ini menjadi pukulan bagi junta di tengah upayanya mendapat legitimasi internasional.
Pada saat yang sama, Duta besar Myanmar untuk PBB, U Kyaw Moe Tun, mewakili pemerintah tandingan, Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), dan harus menahan diri untuk tidak mengecam perebutan kekuasaan yang dilancarkan militer pada 1 Februari lalu.
Junta pernah memecat Kyaw Moe Tun sebagai utusan Myanmar dan menganggapnya bukan perwakilan negara itu di PBB.
4. Protes Taliban, Perempuan Afghanistan Ramai Foto Tanpa Hijab
Para perempuan di Afghanistan beramai-ramai mengunggah foto mereka sedang berpose menggunakan pakaian daerah tanpa hijab. Tindakan itu dilakukan mereka sebagai aksi protes akan kebijakan pemerintah era Taliban yang mengekang kaum hawa dengan mewajibkan niqab di institusi pendidikan.
Seorang mantan murid di salah satu fakultas di American University of Afghanistan, Bahar Jalali, menjadi pelopor kampanye ini. Jalali menggencarkan kampanye ini di media sosial setelah sempat beredar foto perempuan Afghanistan berkumpul dengan hijab dan cadar, juga pakaian hitam dari atas sampai kaki.
Para perempuan ini juga membawa bendera Taliban dan mengibarkannya di sebuah ruang pertemuan di salah satu universitas negeri yang dikelola pemerintah Afghanistan. Tidak terima, Jalali mengomentari foto tersebut [cnnindonesia.com].