Rusia Lanjutkan Operasi di Donetsk, Dilaporkan Tewaskan 220 Prajurit Ukraina
Font: Ukuran: - +
Prajurit Ukraina naik di atas kendaraan lapis baja di jalan di wilayah Donetsk, Ukraina timur, Minggu, 28 Agustus 2022. (Foto: Kompas)
DIALEKSIS.COM | Moskwa - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukannya terus melakukan operasi militer di wilayah Donetsk, Ukraina timur.
Pernyataan tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu (12/3/2023), sebagaimana dilansir Reuters. Pihak kementerian juga mengeklaim bahwa pasukannya telah menewaskan sedikitnya 220 tentara musuh selama 24 jam terakhir.
“Di arah Donetsk, lebih dari 220 prajurit Ukraina, sebuah kendaraan tempur infanteri, tiga kendaraan tempur lapis baja, tujuh kendaraan, serta howitzer D-30 dihancurkan pada siang hari,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Meski demikian, klaim Kementerian Pertahanan Rusia tersebut sulit untuk diverifikasi secara independen. Di satu sisi, Ukraina turut mengeklaim menewaskan ratusan tentara musuh dalam pertempuran, sebuah klaim yang juga sulit diverifikasi.
Ukraina mengatakan pada Sabtu (11/3/2023) bahwa lebih dari 500 tentara Rusia telah tewas atau terluka dalam periode 24 jam terakhir saat mereka berjuang untuk menguasai Bakhmut.
Pasukan Rusia dan tentara bayaran dari Grup Wagner berhasil merebut bagian timur Kota Bakhmut dan daerah pinggiran di utara dan selatan. Akan tetapi, pasukan Rusia sejauh ini masih belum berhasi untuk mengepung kota industri itu sepenuhnya.
Dilansir dari Reuters, Kota Bakhmut menjadi salah satu lokasi pertempuran paling berdarah dan terpanjang dalam perang selama setahun.
Kedua belah pihak mengaku menderita dan menimbulkan kerugian yang signifikan di Bakhmut. Meski demikian, jumlah pasti dari korban sulit diverifikasi secara independen.
Komandan Ukraina yang bertugas mempertahankan Bakhmut, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, mengatakan bahwa perlindungan terhadap kota tersebut adalah kunci untuk serangan balik Ukraina.
“Penting untuk mengulur waktu guna mengumpulkan cadangan dan memulai serangan balasan, yang tidak lama lagi,” kata Syrskyi pada Sabtu. Moskwa menyampaikan, merebut Bakhmut akan membuat pertahanan Ukraina berlubang yang bisa menjadi langkah untuk merebut semua kawasan Donbass, Ukraina timur.