Rusia Ultimatum Pasukan Ukraina Menyerah di Mariupol
Font: Ukuran: - +
Foto: Kota Mariupol di Ukraina (AP Photo/Evgeniy Maloletka)
DIALEKSIS.COM | Dunia - Rusia memberi ultimatum kepada pasukan Ukraina yang bertempur di Kota Mariupol yang terkepung untuk menyerah dan meletakkan senjata mereka mulai Minggu (17/4/2022) mulai pukul 6 pagi waktu Moskow atau pukul 10.00 WIB. Pasukan Rusia akan menjamin nyawa setiap tentara Ukraina yang meninggalkan Mariupol selama jendela waktu tersebut.
Satu jam setelah ultimatum terlewati, tidak ada laporan langsung tentang aktivitas di kota pelabuhan strategis di tenggara Ukraina itu. Sirene serangan udara terdengar di seluruh negeri, kejadian biasa, tetapi tidak ada laporan tentang serangan apa pun.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah membersihkan daerah perkotaan Mariupol dan hanya kontingen kecil pejuang Ukraina yang tersisa di dalam pabrik baja di kota itu pada Sabtu (16/4/2022).
Klaim Moskow untuk menguasai Mariupol, tempat pertempuran terberat dan bencana kemanusiaan terburuk, tidak dapat diverifikasi secara independen. Ini akan menjadi kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia sejak invasi 24 Februari.
"Dengan mempertimbangkan situasi bencana yang telah berkembang di pabrik metalurgi Azovstal, serta dipandu oleh prinsip-prinsip yang murni manusiawi, Angkatan Bersenjata Rusia menawarkan para militan batalyon nasionalis dan tentara bayaran asing mulai pukul 06:00 (waktu Moskow) pada 17 April 2022, untuk menghentikan permusuhan dan meletakkan senjata mereka," kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters.
"Semua yang meletakkan senjata dijamin bahwa nyawa mereka akan diampuni," kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa para tentara Ukraina dapat meninggalkan pabrik pada pukul 10 pagi tanpa senjata atau amunisi.
Sejauh ini tidak ada tanggapan langsung dari Kiev. "Situasinya sangat sulit di Mariupol,” kata Presiden Volodymyr Zelensky kepada portal berita Ukrainska Pravda. "Tentara kami diblokir, yang terluka diblokir. Ada krisis kemanusiaan ... Namun, orang-orang itu membela diri."
Di Mariupol, wartawan Reuters mencapai pabrik baja raksasa Illich, salah satu dari dua pabrik logam tempat para petempur bertahan di terowongan bawah tanah dan bunker. Moskow mengklaim telah merebut lokasi itu pada Jumat (15/4/2022).
Pabrik itu diluluhlantakkan menjadi reruntuhan baja bengkok dan beton yang dihancurkan, tanpa ada tanda-tanda petempur Ukraina. Beberapa mayat warga sipil tergeletak berserakan di jalan-jalan terdekat.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah "benar-benar membersihkan" daerah perkotaan Mariupol dari pasukan Ukraina dan memblokade "sisa-sisa" di pabrik baja Azovstal, kata kantor berita RIA. Dikatakan bahwa pada Sabtu, pasukan Ukraina di kota itu telah kehilangan lebih dari 4.000 personel.
Jika Mariupol jatuh, itu akan menjadi pencapaian terbesar Rusia dari perang sejauh ini. Kota itu adalah pelabuhan utama Donbass, wilayah dua provinsi di tenggara yang diminta Moskow untuk diserahkan sepenuhnya kepada separatis [okezone.com].