Serangan Israel ke Iran Picu Ketegangan di Gaza dan Lebanon
Font: Ukuran: - +
Saling serang Israel dan Iran disebut bisa pengaruhi negosiasi gencatan senjata Gaza. Foto: iStockphoto/klenger
DIALEKSIS.COM | Dunia - Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Iran pada Sabtu (26/10) yang lalu. Serangan ini diklaim sebagai balasan atas peluncuran ratusan rudal dari Iran ke Israel pada awal Oktober. Langkah agresif ini disebut dapat mempengaruhi peluang tercapainya gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.
Dalam operasi tersebut, Israel menargetkan sejumlah fasilitas militer Iran, termasuk infrastruktur rudal dan sistem pertahanan udara. Serangan ini menghantam lokasi-lokasi penting di Ilam, Khuzestan, dan bahkan ibu kota Teheran. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, telah memberikan sinyal bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam atas serangan ini dan mempertimbangkan untuk melakukan pembalasan.
Matthew Savil, Direktur Ilmu Militer di Royal United Service Institute (RUSI), menganggap serangan ini sebagai langkah Israel untuk menunjukkan kekuatan militer mereka.
"Ini adalah cara Israel menyingkirkan ancaman dari fasilitas produksi rudal Iran tanpa terlihat meningkatkan eskalasi konflik," ujar Savil kepada Al Arabiya English pada Sabtu (26/10).
Menurut Savil, serangan Israel di Teheran bertujuan untuk membuktikan bahwa sistem pertahanan udara Iran dapat ditembus dan memberikan peringatan akan kerentanan Iran terhadap serangan lanjutan. Namun, Iran menyatakan bahwa dampak serangan tersebut tidak signifikan, meskipun dua tentara Iran dilaporkan tewas. Ayatollah Khamenei menyiratkan bahwa Iran mungkin akan memberikan respons.
Thomas Juneau, pengamat Timur Tengah dari Universitas Ottawa, menilai bahwa intensitas serangan Israel ini sulit untuk diabaikan oleh Iran. Diperkirakan, sekitar 20 titik, termasuk fasilitas produksi rudal, menjadi sasaran serangan tersebut.
"Setiap siklus balasan ini membentuk preseden baru, yang bisa meningkatkan tingkat kekerasan di masa mendatang," kata Juneau.
Ia menambahkan bahwa jika Iran tidak merespons, hal ini akan dianggap sebagai tanda kelemahan, sesuatu yang tentu tak diinginkan oleh Khamenei.
Menurut laporan, serangan Israel ini dilakukan dengan persetujuan dari Amerika Serikat, sekutu terdekat mereka. Gedung Putih bahkan disebut telah mengetahui secara detail target yang akan diserang. Demi memastikan keamanan, AS telah memperkuat sistem pertahanan udara Israel dan menyiapkan langkah antisipasi jika Iran benar-benar membalas. Di sisi lain, AS juga mendukung upaya diplomatik untuk menghentikan agresi Israel dan mencapai gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.
Langkah-langkah diplomatik untuk meredakan ketegangan di kawasan Timur Tengah ini diperkirakan akan terus diupayakan dalam waktu dekat.