Suriah Bebaskan Wartawan Jepang
Font: Ukuran: - +
Jumpei Yasuda terakhir terdengar dari Suriah pada tahun 2015 [File: Kyodo / via Reuters]
DIALEKSIS.COM | Tokyo - Mengutip para pejabat Qatar, Pemerintah Jepang mengatakan seorang lelaki yang diyakini sebagai Jumpei Yasuda telah dibebaskan setelah tiga tahun ditawan.
Pemerintah Jepang mengatakan telah menerima informasi bahwa seorang pria yang diyakini sebagai seorang jurnalis freelance Jepang yang ditangkap tiga tahun lalu di Suriah yang dilanda perang telah dibebaskan dan sekarang berada di Turki.
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan pada konferensi pers yang diatur tergesa-gesa pada hari Selasa bahwa Jepang "menerima informasi dari Qatar bahwa Tuan Jumpei Yasuda telah dibebaskan".
Yasuda terakhir terdengar dari Suriah pada tahun 2015.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan pada hari Rabu dia "lega" mendengar pembebasan itu, tetapi pemerintah masih perlu mengkonfirmasi identitas lelaki itu.
Berbicara kepada wartawan, Abe mengucapkan terima kasih kepada Qatar dan Turki atas kerja sama mereka dalam membebaskan sandera.
"Aku lega mendengar informasi itu," kata Abe. "Kami ingin memastikan apakah pria itu adalah Tuan Jumpei Yasuda sesegera mungkin."
Suga mengatakan sebelumnya pemerintah sedang melakukan pemeriksaan untuk mengkonfirmasi orang yang dibebaskan adalah Yasuda. Tetapi sangat mungkin itu yang terjadi, katanya, menambahkan bahwa wartawan istrinya telah diberitahu.
Yasuda mulai melaporkan tentang Timur Tengah pada awal tahun 2000an.
Dia disandera di Irak pada 2004 dengan tiga warga Jepang lainnya, tetapi dibebaskan setelah para ulama Islam menegosiasikan pembebasannya.
Perjalanan terakhirnya ke Suriah adalah pada tahun 2015 untuk melaporkan pada teman wartawannya, Kenji Goto, yang disandera dan dibunuh oleh Negara Islam Irak dan Levant ( ISIL , juga dikenal sebagai ISIS) kelompok bersenjata.
Kontak hilang bersama Yasuda setelah mengirim pesan ke freelancer Jepang lainnya pada 23 Juni 2015.
Dalam posting Twitter terakhirnya dua hari sebelumnya, Yasuda mengatakan bahwa laporannya sering terhambat dan bahwa dia akan berhenti men-tweet keberadaan dan aktivitasnya.
Beberapa video yang menunjukkan seorang pria yang diyakini sebagai Yasuda telah dirilis pada tahun lalu.
Dalam salah satu dari mereka dirilis pada bulan Juli, pria itu mengatakan dia berada di lingkungan yang keras dan perlu diselamatkan segera. (Aljazeera)