Suriah Kutuk Serangan Udara Mematikan Israel terhadap Wilayah Sipil dekat Damaskus
Font: Ukuran: - +
Serangan udara Israel yang merusak tiga lantai gedung apartemen di lingkungan Mezzeh, Damaskus pada Oktober 2024 lalu. [Foto: AFP]
DIALEKSIS.COM | Dunia - Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah telah meminta PBB untuk bertindak menyusul serangan udara Israel di selatan ibu kota Suriah, Damaskus, yang menurut pemantau hak asasi manusia telah menewaskan dua orang dan melukai lima lainnya.
Kantor berita milik pemerintah Suriah, SANA, mengutip sumber militer, mengatakan serangan pada Senin (4/11/2024) malam sekitar pukul 17.18 waktu setempat (14.18 GMT) melibatkan pesawat tempur Israel yang menghantam "sejumlah lokasi sipil di selatan Damaskus, yang mengakibatkan kerugian material".
"Musuh Israel melancarkan serangan udara dari arah dataran tinggi Golan Suriah yang diduduki," sumber militer mengatakan kepada SANA.
Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk serangan terbaru tersebut, menyebut serangan rudal Israel terhadap wilayah sipil sebagai "kriminal" dan mendesak anggota PBB untuk mengambil tindakan cepat dalam "menghentikan agresi Israel" dan meminta pertanggungjawabannya.
"Republik Arab Suriah mengutuk agresi yang dilancarkan oleh entitas Zionis malam ini," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
"Suriah menyerukan kepada negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengambil tindakan mendesak dan langkah-langkah tegas untuk menghentikan agresi Israel dan meminta pertanggungjawaban para pelakunya atas kejahatan mereka."
Menurut laporan, jet tempur Israel melakukan tiga serangan di daerah Sayyidah Zaynab, yang terletak sekitar 10 km (6 mil) selatan Damaskus.
Serangan pertama menghantam persimpangan Kaou Sudan dekat Sayyidah Zaynab, yang dipenuhi orang-orang terlantar yang melarikan diri dari serangan Israel di Lebanon. Serangan kedua terjadi di sekitar sebuah hotel, yang terletak di tenggara Sayyidah Zaynab, dan serangan ketiga menargetkan rumah-rumah pertanian di daerah tersebut.
Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berbasis di Inggris mengatakan dua anggota gerakan Hizbullah Lebanon dilaporkan tewas dan lima lainnya luka parah dalam serangan udara Israel di sebuah pertanian di daerah tersebut.
Dalam pengakuan yang langka, Angkatan Udara Israel mengklaim pada Selasa pagi bahwa mereka telah menyerang "target" di markas intelijen Hizbullah di "wilayah Suriah".
"Markas intelijen Hizbullah mengoperasikan cabang di Suriah, yang mencakup sistem pengumpulan dan penilaian", kata Angkatan Udara Israel dalam sebuah unggahan di media sosial.
"Serangan terhadap aset markas intelijen militer di Suriah bergabung dengan serangan di Lebanon dalam merusak kemampuan intelijen organisasi teroris Hizbullah," kata angkatan udara tersebut.
Sayyidah Zaynab, yang dianggap sebagai benteng Hizbullah dan lokasi tempat suci Syiah yang penting, telah menjadi target serangan Israel sebelumnya.
Sumber-sumber mengatakan bahwa tempat itu tetap berada di urutan teratas daftar target Israel karena keberadaan anggota gerakan Lebanon yang telah melarikan diri ke Suriah.
Israel telah melakukan ratusan serangan terhadap target-target di Suriah selama bertahun-tahun, sebagian besar tanpa mengakui tanggung jawab, dan telah mengintensifkan serangan-serangan tersebut sejak serangan 7 Oktober di Israel selatan oleh pejuang Hamas. [Aljazeera]