Sydney Diselimuti Asap Tebal Selama Empat Hari, Ada Apa?
Font: Ukuran: - +
Asap tebal menyelimuti sebagian wilayah Sydney menyusul kebakaran pengurangan bahaya yang dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran Pedesaan New South Wales (RFS) dalam seminggu terakhir, Kamis (14/9/2023). [Foto: AP]
DIALEKSIS.COM | Dunia - Sydney diselimuti asap tebal selama empat hari berturut-turut karena pengurangan bahaya kebakaran sebagai persiapan menghadapi musim kebakaran hutan.
Kota terpadat di Australia setelah Melbourne telah mencatat tingkat kualitas udara terburuk di dunia sejak pembakaran bahan bakar terkendali di wilayah sekitarnya dimulai pada hari Minggu (10/9/2023) lalu.
Otoritas pemadam kebakaran baru melaksanakan 14% dari rencana pengurangan bahaya kebakaran di seluruh negara bagian New South Wales pada minggu ini dan berupaya untuk mengejar ketertinggalannya sebelum musim panas yang diperkirakan akan terjadi di belahan bumi selatan yang panas dan kering.
Inspektur Dinas Pemadam Kebakaran Pedesaan New South Wales Ben Shepherd mengatakan pembakaran dihentikan pada hari Kamis dan Jumat karena tingkat polusi yang berlebihan dan udara di Sydney diperkirakan akan segera cerah.
“Hal ini sebagian besar disebabkan oleh asap,” kata Shepherd tentang penundaan tersebut.
“Selama 48 jam ke depan, kami akan memberikan kesempatan untuk menghilangkan asap ini tanpa petugas pemadam kebakaran menambahkan asap tambahan ke dalamnya,” tambah Shepherd, Kamis (14/9/2023).
Hujan telah mencegah terjadinya kebakaran pada minggu lalu dan meningkatnya bahaya kebakaran akibat kenaikan suhu dan kondisi berangin diperkirakan akan mencegah terjadinya kebakaran pada akhir minggu depan.
Musim kebakaran hutan yang akan datang di wilayah tenggara Australia diperkirakan akan menjadi musim yang paling merusak sejak bencana kebakaran hutan Black Summer pada tahun 2019-2020.
Kebakaran tersebut menewaskan sedikitnya 33 orang termasuk 10 petugas pemadam kebakaran, menghancurkan lebih dari 3.000 pabrik, menghanguskan 19 juta hektar (47 juta hektar) dan membuat ribuan penduduk mengungsi.
Otoritas medis memperkirakan lebih dari 400 orang tewas akibat asap yang menyelimuti kota-kota besar. Sejak itu, tiga peristiwa cuaca La Lina berturut-turut telah menyebabkan musim panas yang sangat basah dan sejuk.
Hujan juga menyebabkan beban bahan bakar yang lebih besar dan menggagalkan rencana pengurangan bahaya yang dilakukan pihak berwenang. Hanya seperempat dari target pengurangan bahaya yang dicapai melalui pembakaran terkendali di seluruh New South Wales pada tahun fiskal lalu. [ABC News]