Beranda / Berita / Dunia / Takut Tertular Corona, Ini Gaya Baru 'Salam' Para Pemimpin Dunia

Takut Tertular Corona, Ini Gaya Baru 'Salam' Para Pemimpin Dunia

Minggu, 08 Maret 2020 18:04 WIB

Font: Ukuran: - +

Gubernur negara bagian Washington Amerika Serikat Jay Inslee lakukan salam siku dengan staf (Foto: Okezone.com/Twitter Jay Inslee)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Wabah virus korona (COVID-19) ikut berdampak kepada cara berkomunikasi warga dunia saat ini. Seperti yang terjadi saat Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, tiba di Pangkalan Udara Lewis-McChord dalam kunjungannya ke negara bagian Washington, pekan ini.

Pejabat setempat termasuk Gubernur negara bagian Washington, Jay Inslee, menyambut kedatangan Pence dengan melakukan "salam siku' (elbow bump). Langkah Inslee juga diikuti oleh pejabat lain serta bawahannya saat menerima kedatangan Pence, selaku Ketua Satuan Tugas Penangan Virus Corona Amerika.

Tren salam siku muncul usai sejumlah pejabat tinggi dunia menyoroti potensi penularan virus COVID-19, melalui jabat tangan. Cara alternatif berupa salam siku akhirnya digunakan, demi menjaga rasa hormat antar kedua belah pihak tanpa harus menghilangkan kewaspadaan terhadap penularan virus tersebut.

Dukungan untuk menggunakan salam siku sebagai gestur komunikasi di tengah wabah ini, meluas ke beberapa lembaga internasional. Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, dan Presiden Bank Dunia, David Malpass, melakukan hal tersebut dalam sebuah pertemuan resmi baru-baru ini.

Cara serupa juga dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, saat menjalani agenda pembicaraan dengan sejumlah pejabat pertengahan pekan ini. Bukan tidak mungkin, salam siku berkembang menjadi gestur diplomasi baru di tengah kekhawatiran penularan virus korona saat ini.

"Dalam konteks sekarang, maka salaman baru justru makin penting maknanya, yaitu bahwa orang masih sangat ingin bersalaman tetapi caranya berbeda. Mengingatkan kita tetap bisa hidup bareng, tetap sambung rasa, sambil sekaligus menangkal penyebaran korona," kata Pakar Komunikasi Universitas Indonesia, Effendi Ghazali seperti dilansir dari VOA Indonesia.

Wabah virus korona atau COVID-19 dilaporkan telah menjangkiti 90 negara, serta menimbulkan dampak di berbagai aspek sosial dan ekonomi. Termasuk kewaspadaan penularan melalui kontak fisik, yang menghasilkan perubahan dari sekadar jabat tangan menjadi salam siku. (Im/Okezone)



Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda