DIALEKSIS.COM | Caracas - Setidaknya 14 orang tewas setelah sebuah tambang emas runtuh di wilayah El Callao, negara bagian Bolívar, Venezuela, menyusul hujan deras yang melanda kawasan tenggara negara itu.
Menurut pihak berwenang, korban jiwa ditemukan di tiga lubang tambang berbeda yang terletak di situs tambang "Cuatro Esquinas de Caratal", sekitar 850 kilometer dari ibu kota Caracas.
Upaya Evakuasi Masih Berlangsung
Pemerintah setempat telah membentuk pos komando khusus untuk mengkoordinasikan operasi evakuasi. Operasi ini dipimpin oleh Brigadir Jenderal Gregory González Acevedo, kepala Zona Operasional untuk Penilaian Kerusakan dan Analisis Kebutuhan (ZOEDAN) Bolívar.
Dalam pernyataan yang dibagikan melalui akun Instagram resmi, operasi penyelamatan dimulai dengan pemompaan air dari lubang tambang guna menurunkan ketinggian air dan mempermudah akses tim penyelamat.
“Kami tengah mengevaluasi upaya penyelamatan bagi mereka yang kemungkinan masih terjebak,” tulis pihak berwenang, Senin (13/10/2025), tanpa merinci jumlah korban yang masih hilang.
Tambang Vertikal Runtuh Akibat Banjir
Petugas pemadam kebakaran di El Callao menyebutkan, berdasarkan kesaksian para penambang lain di lokasi, hujan deras menyebabkan banjir yang memicu runtuhnya tambang vertikal--jenis tambang yang dikenal dengan risiko tinggi.
Tambang tersebut digunakan untuk penambangan emas ilegal maupun legal, yang umum di kawasan ini.
El Callao: Kota Tambang yang Rentan Risiko
El Callao dikenal sebagai salah satu pusat pertambangan emas di Venezuela. Sekitar 30.000 penduduknya menggantungkan hidup secara langsung maupun tidak langsung pada sektor ini.
Namun, seperti banyak wilayah pertambangan di Venezuela, kurangnya regulasi dan standar keselamatan kerja kerap menimbulkan tragedi. Negara ini juga kaya akan sumber daya seperti tembaga, berlian, dan logam mulia lainnya, yang dieksplorasi dalam kondisi kerja yang sering kali berbahaya. [AP]