DIALEKSIS.COM | AS - Tarif baru AS yang luas terhadap produk buatan Tiongkok diperkirakan akan meningkatkan harga yang dibayarkan konsumen Amerika untuk berbagai macam produk, mulai dari pakaian yang sangat murah yang dijual di platform belanja daring hingga mainan dan perangkat elektronik seperti komputer dan ponsel.

Tarif tambahan sebesar 10% terhadap semua barang Tiongkok mulai berlaku pada hari Selasa (4/2/2025), sementara Layanan Pos AS mengumumkan akan berhenti menerima paket yang datang dari Tiongkok dan Hong Kong hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Pada hari sebelumnya, Presiden Donald Trump setuju untuk menghentikan ancaman tarifnya terhadap Meksiko dan Kanada selama 30 hari setelah negosiasi atas tuntutan Trump agar negara-negara Amerika Utara tersebut mengambil langkah-langkah untuk mengurangi imigrasi ilegal dan aliran obat-obatan seperti fentanil ke AS.

Setelah gagal mendapatkan penangguhan serupa dari Gedung Putih, Tiongkok membalas dengan tarif balasan terhadap beberapa barang AS yang akan dimulai minggu depan.

Banyaknya volume dan variasi barang dagangan buatan China yang dijual di AS berarti penduduk mungkin akan melihat harga banyak barang yang biasanya murah akan naik jika tarif balasan terus berlanjut.

Berikut ini adalah beberapa produk yang kemungkinan besar akan terdampak:

AS mengimpor barang senilai sekitar $427 miliar dari China pada tahun 2023, tahun terakhir dengan data lengkap, menurut Biro Sensus AS. Barang elektronik konsumen, termasuk ponsel, komputer, dan aksesori teknologi lainnya, merupakan kategori impor terbesar.

Tarif juga dapat memengaruhi berapa banyak yang harus dibayar konsumen untuk pakaian, sepatu, dan peralatan dapur yang biasanya murah seperti panci dan wajan, serta barang-barang mahal, seperti peralatan, furnitur, dan suku cadang mobil.

Jay Salaytah (43) yang mengelola bengkel mobilnya sendiri di Detroit, mengatakan bahwa ia membeli beberapa peralatan lebih cepat dari yang seharusnya, mengantisipasi harganya akan lebih mahal jika Trump melaksanakan janji kampanyenya untuk menggunakan tarif impor sebagai alat untuk mempromosikan manufaktur AS.

"Saya tahu biayanya akan naik, dan ini diproduksi di China," kata Salaytah tentang lampu uji probe yang dibelinya sebelum tarif hari Selasa mulai berlaku.

Selain mengenakan tarif baru pada impor China, perintah eksekutif Trump juga menangguhkan pengecualian perdagangan yang tidak banyak diketahui yang memungkinkan barang senilai kurang dari $800 masuk ke AS bebas bea. Perintah tersebut membuka kemungkinan celah tersebut masih dapat digunakan untuk pengiriman dari negara lain.

Aturan perdagangan, yang dikenal sebagai "de minimis," telah ada selama hampir satu abad. Perusahaan ini menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir karena jumlah barang murah yang masuk ke AS dari Tiongkok meningkat pesat, terutama dari pengecer daring terkemuka yang didirikan di Tiongkok seperti Shein, Temu, dan AliExpress milik Alibaba.

Pemerintahan mantan Presiden Joe Biden mengusulkan tindakan keras terhadap celah hukum tersebut pada bulan September, tetapi aturan tersebut tidak berlaku sebelum Biden meninggalkan jabatannya.

Shein dan Temu telah mendapatkan popularitas global dengan menawarkan berbagai macam pakaian, aksesori, hadiah, dan gadget yang sangat murah yang sebagian besar dikirim dari Tiongkok, sehingga kedua perusahaan e-commerce tersebut dapat bersaing di wilayah asal perusahaan Amerika.

Amazon yang berbasis di Seattle mencoba bersaing dengan mereka melalui etalase daring yang meniru model bisnis mereka dengan menawarkan produk murah yang dikirim langsung dari Tiongkok.

Ekspor Tiongkok untuk paket bernilai rendah melonjak menjadi $66 miliar pada tahun 2023, naik dari $5,3 miliar pada tahun 2018, menurut laporan yang dirilis minggu lalu oleh Congressional Research Service. Di AS, Temu dan Shein menguasai sekitar 17% pasar diskon untuk mode cepat, mainan, dan barang konsumen lainnya, kata laporan itu.

Tidak jelas. Berdasarkan ketentuan de minimis, Shein, Temu, dan AliExpress dapat menghindari pajak yang dipungut oleh otoritas bea cukai. Namun, berdasarkan perubahan yang berlaku pada hari Selasa, pengiriman perusahaan dari Tiongkok sekarang akan dikenakan bea yang ada ditambah tarif baru 10% yang diberlakukan oleh Trump, kata para analis.

"Sebagian besar pesanan ini bernilai kurang dari $800, yang berarti semua atau hampir semuanya akan dikenakan bea tersebut," kata Youssef Squali, seorang analis di Truist Financial.

Juozas Kaziukenas, pendiri perusahaan intelijen e-commerce Marketplace Pulse, mengatakan bahwa ia berpikir kenaikan harga pada platform seperti Shein dan Temu akan "cukup kecil" dan produk yang mereka jual akan tetap murah. 

"Namun, perubahan aturan tersebut kemungkinan akan mengakibatkan keterlambatan pengiriman karena paket sekarang harus melalui bea cukai," kata Kaziukenas.

Tarif baru tersebut juga akan berlaku bagi penjual pihak ketiga di Amazon yang mengimpor produk dari China, menurut Squali. Ia memperkirakan penjual akan menanggung sebagian biaya dan membebankan sisanya kepada pelanggan, yang menurutnya dapat mengakibatkan kenaikan harga dalam jangka menengah. 

Temu, yang dimiliki oleh PDD Holdings asal China, sebelumnya mengatakan pertumbuhannya tidak bergantung pada kebijakan de minimis. Meskipun sebagian besar produknya dikirim dari China, Temu telah merekrut pedagang China untuk menyimpan inventaris di AS, sebuah langkah yang menurut para ahli akan memungkinkannya untuk tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan seputar aturan perdagangan.

Pada bulan Januari, China juga memperkenalkan langkah-langkah untuk membantu e-commerce lintas batas membangun pergudangan di luar negeri dengan menawarkan potongan pajak atau pengecualian pajak

Sehari setelah pemilihan presiden AS pada bulan November, Brieane Olson, CEO jaringan pakaian remaja PacSun, pergi ke Hong Kong untuk bertemu dengan para eksekutif pabrik guna mencari cara untuk mempersiapkan rencana tarif Trump.

Sekitar 35% hingga 40% pakaian PacSun dibuat di China, bahkan ketika jaringan tersebut telah mempercepat langkah-langkah untuk melakukan diversifikasi dengan pemasok di negara-negara seperti Kamboja dan Vietnam.

Namun Olson mengatakan tarif 10% Trump untuk barang-barang China tidak seekstrem yang diantisipasi perusahaan. Untuk saat ini, PacSun tidak berencana untuk menaikkan harga produknya atau memindahkan produksi pakaian rajut dan denimnya dari Tiongkok.

Mainan adalah kategori lain dari produk konsumen yang sangat bergantung pada impor dari Tiongkok. Greg Ahearn, presiden dan CEO kelompok dagang The Toy Association, mengatakan bahwa ia berpikir perusahaan mainan yang bersumber dari Tiongkok akan menanggung biaya tarif baru dalam jangka pendek.

"Pada akhirnya, kenaikan harga tersebut akan dibebankan kepada konsumen," kata Ahearn.[abc news]