DIALEKSIS.COM | Amerika - Kepanikan Partai Republik telah menyebabkan Jaksa Agung Amerika, Jeff Sessions harus mundur atas perintah Presiden Trump,

Jaksa Agung di nilai gagal atas penyelidikan keterlibatan Rusia pada Pemilihan paruh waktu anggota senat dan parleman juga sejumlah gubernur wilayah di Amerika. 

Presiden AS Donald Trump memaksa Jaksa Agung Jeff Sessions kelaur dari kabinetnya pada hari Rabu, kurang dari 24 jam Partai Republik kehilangan kendali dari DPR.

Sesi menginformasikan Trump pengunduran dirinya dalam surat yang dikirimkan kepada presiden pada hari sebelumnya. Dalam surat itu, yang secara luas dibagikan oleh media AS, Sessions mengatakan dia mengundurkan diri "atas permintaan [Trump] Anda".

Di Twitter, Trump mengucapkan terima kasih kepada Sesi atas layanannya dan mendoakannya dengan baik. Dia mengatakan Matthew G Whitaker, kepala staf Sesi, akan menjadi jaksa agung yang bertindak sampai penggantinya diumumkan.

Dalam surat pengunduran diri, Sesi mengatakan dia merasa terhormat telah bekerja "untuk melaksanakan agenda penegakan hukum" yang membentuk bagian sentral dari kampanye Trump untuk kepresidenan.

"Kami melakukan bagian kami untuk memulihkan penegakan imigrasi," tulisnya.

Mantan senator itu adalah tokoh kunci dalam mengimplementasikan agenda anti-imigrasi Trump.

Dia mengancam kota-kota tempat perlindungan, yang merupakan kota dan negara yang membatasi kerjasama dengan otoritas imigrasi federal, dengan penarikan dana federal dan melembagakan kebijakan "toleransi nol" bagi mereka yang ditemukan melintasi perbatasan ke AS tanpa dokumen.