Sabtu, 06 September 2025
Beranda / Berita / Dunia / Tujuh PMI Terlantar di Guinea Ekuatorial Akhirnya Dipulangkan ke Tanah Air

Tujuh PMI Terlantar di Guinea Ekuatorial Akhirnya Dipulangkan ke Tanah Air

Kamis, 04 September 2025 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Tujuh Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terkatung-katung lebih dari satu tahun di pedalaman Guinea Ekuatorial akhirnya berhasil dipulangkan ke tanah air melalui Bandara Nsimalen, Yaoundé pada Senin (1/92025) kemarin. [Foto: Humas Kemlu/KBRI Yaoundé Kamerun]


DIALEKSIS.COM | Kamerun - Tujuh Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terkatung-katung lebih dari satu tahun di pedalaman Guinea Ekuatorial akhirnya berhasil dipulangkan ke tanah air melalui Bandara Nsimalen, Yaoundé pada Senin (1/92025) kemarin.

Dubes RI Yaoundé, Agung Cahaya Sumirat melalui keterangan resmi yang dilansir pada Kamis (4/9/2025), menekankan pentingnya menggunakan jalur resmi BP2MI jika hendak bekerja di luar negeri, demi menjamin pelindungan dan kepastian hak-hak PMI

"Awalnya, para PMI bekerja di sebuah perusahaan kayu. Namun, perusahaan tersebut tidak mengurus legalitas dokumen dan tidak membayar gaji sesuai kesepakatan, hingga mereka hidup dalam ketidakpastian," ucap Agung memulai kronologis kejadian.

Ia pun menuturkan, pemulangan ketujuh PMI dapat terwujud berkat kerja sama erat KBRI Yaoundé dengan Pemerintah Kabupaten Madiun, Pemerintah Kabupaten Magetan, serta Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI/BP2MI). Dukungan tersebut mencakup pembiayaan visa, akomodasi, konsumsi, hingga tiket pesawat.

"Perjalanan pemulangan tidaklah mudah. Agen perekrut awalnya sulit dihubungi dan enggan bertanggung jawab, sebelum akhirnya mengizinkan kepulangan," ungkap Agung.

Bahkan, lanjutnya, di lapangan, tim KBRI Yaoundé yang dipimpin Sekretaris Kedua, Anindita Aji Pratama, bahkan sempat ditolak masuk oleh petugas perbatasan Guinea Ekuatorial. Setelah negosiasi alot selama dua hari dan pendekatan diplomatik intensif, izin melintas pun diberikan.

Sesaat menjelang peringatan HUT ke-80 RI, para PMI tiba di KBRI Yaoundé dan disambut langsung oleh Dubes RI Yaoundé, Agung Cahaya Sumirat. Mereka juga berkesempatan mengikuti upacara 17 Agustus bersama masyarakat Indonesia serta mendukung tim bulu tangkis junior Indonesia yang tengah berlaga di Yaoundé.

Salah seorang PMI, Suprianto, mengungkapkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, kami sehat dan selamat sampai di KBRI. Saya senang bisa ikut upacara tujuh belasan. Selama di KBRI, kami benar-benar merasakan hangatnya perhatian dan kepedulian, seolah kembali merasakan nuansa rumah meski masih jauh dari tanah air,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dubes berpesan agar ke depan para PMI lebih berhati-hati menerima tawaran kerja di kawasan Afrika Tengah, khususnya di sektor perkayuan, mengingat lemahnya sistem pelindungan tenaga kerja asing di kawasan tersebut. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

perkim, bpka, Sekwan
riset-JSI
pelantikan padam
sekwan - polda
damai -esdm
bpka