UE Peringatkan Bahaya Konflik Gegara Krisis Energi
Font: Ukuran: - +
Frans Timmermans. [Foto: AP Photo/Dita Alangkara]
DIALEKSIS.COM | Eropa - Pejabat Senior di Uni Eropa, Frans Timmermans mengatakan, Eropa berada dalam bahaya konflik karena krisis energi pada musim dingin tahun ini gegara invasi Rusia ke Ukraina.
"Harga energi yang tinggi, dan kami harus kembali ke bahan bakar fosil dalam jangka pendek untuk mencegah ancaman kerusuhan sipil," ucap Wakil Eksekutif UE itu, melansir the guardian, Jumat (8/7/2022).
“Saya telah berkecimpung dalam politik cukup lama, lebih dari 30 tahun, untuk memahami bahwa orang paling khawatir tentang krisis langsung dan bukan tentang krisis jangka panjang. Dan jika kita tidak mengatasi krisis langsung, kita pasti akan keluar jalur. dengan krisis jangka panjang,” katanya.
Timmermans mengatakan tujuannya adalah untuk meyakinkan publik Uni Eropa, paling lambat 1 November, bahwa mereka tidak akan menghadapi krisis dalam memanaskan rumah mereka musim dingin ini.
“Sejujurnya saya percaya bahwa jika kita tidak dapat memberikan jaminan itu, maka masyarakat akan gelisah, karena harga energi yang tinggi, inflasi, harga pangan yang naik dengan cepat," tuturnya.
Harga energi telah melonjak di seluruh dunia sebagai akibat dari pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina, tetapi Eropa sangat terpukul. Sebelum Vladimir Putin menginvasi Ukraina, Eropa bergantung pada Rusia untuk sekitar 40% dari gasnya.
Parlemen Eropa juga memilih minggu ini untuk mengklasifikasikan beberapa proyek tenaga nuklir dan gas sebagai energi "bersih" untuk tujuan investasi, yang membuat cemas para pegiat iklim yang khawatir agenda iklim telah hilang di tengah kekhawatiran atas harga energi. [Guardian]