UEA: 4 Kapal Mengalami Sabotase di Lepas Pantai Timur
Font: Ukuran: - +
Lepas pantai Fujairah berada 140km dari Selat Hormuz yang menjadi titik ketegangan antara Iran dan AS. (Foto: Hamad Mohammed/Reuters)
DIALEKSIS.COM | UEA - Uni Emirat Arab mengatakan empat kapal komersial menjadi sasaran "operasi sabotase" setelah laporan palsu beredar di media Libanon dan Iran yang mengatakan ada ledakan di salah satu pelabuhan negara.
Pejabat Emirati menolak untuk menjelaskan sabotase pada hari Minggu, atau mengatakan siapa yang mungkin bertanggung jawab.
"Empat kapal dagang komersial sipil dari berbagai negara pagi ini mengalami sabotase di lepas pantai timur UEA," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita WAM yang dikelola pemerintah.
"Menundukkan kapal komersial untuk operasi sabotase dan mengancam nyawa awak mereka dianggap sebagai perkembangan berbahaya."
Pernyataan itu mengatakan kapal-kapal itu berada di dekat perairan teritorial negara itu di Teluk Oman, di sebelah timur pelabuhan Fujairah.
Dikatakan pihaknya sedang menyelidiki insiden itu bekerja sama dengan badan-badan lokal dan internasional, menambahkan bahwa tidak ada cedera atau kematian di atas kapal dan tidak ada tumpahan bahan kimia atau bahan bakar berbahaya.
Pada hari Senin, Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan bahwa dua kapal tanker minyak Saudi menjadi sasaran pada hari sebelumnya dalam "serangan sabotase" di lepas pantai Fujairah dan mengalami "kerusakan signifikan".
Salah satu dari dua kapal sedang dalam perjalanan untuk dimuat dengan minyak mentah Saudi dari pelabuhan Ras Tanura, untuk dikirim ke pelanggan perusahaan minyak milik negara Saudi Aramco di Amerika Serikat, kata Falih dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita pemerintah SPA.
Serangan itu tidak menyebabkan korban atau tumpahan minyak tetapi merusak struktur kedua kapal, tambahnya.
Insiden itu terjadi ketika Amerika Serikat telah memperingatkan kapal-kapal bahwa "Iran atau kuasanya" dapat menargetkan lalu lintas maritim di kawasan itu, dan ketika AS menyebarkan kapal induk dan pesawat pembom B-52 ke Teluk untuk melawan dugaan ancaman dari Teheran.
Armada Kelima yang bermarkas di AS di Angkatan Laut Bahrain mengatakan pihaknya mengetahui laporan itu tetapi merujuk pertanyaan kepada pihak berwenang UEA.
Pemerintah Fujairah sebelumnya dalam sebuah tweet membantah laporan media tentang ledakan di dalam pelabuhan dan mengatakan fasilitas itu beroperasi secara normal.
Pelabuhan Fujairah terletak sekitar 140 km dari Selat Hormuz, di mana sepertiga dari semua minyak di laut diperdagangkan.
Fasilitas ini menangani minyak untuk bunkering dan pengiriman, serta kargo umum dan curah. Itu dilihat sebagai lokasi yang strategis, melayani rute pengiriman di Teluk, anak benua India, dan Afrika. (Al Jazeera)