DIALEKSIS.COM | Turki – Badan Pendidikan dan Persirakatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menyesalkan kebijakan Presiden Turki, Recep Tayib Erdogan, menjadikan Hagia Sophia sebagai mesjid, tanpa ada dialog terlebih dahulu dengan mereka.

Meski begitu, dilansir dari CNNIndonesia.com, Erdogan memastikan meskipun Hagia Sophia yang dulunya dijadikan sebagai museum dan kini beralih fungsi menjadi mesjid, ia mengatakan Hagia Sophia tetap terbuka untuk umum.

“Hagia Sophia tetap terbuka untuk umum. Mesikipun sudah dialihkan menjadi mesjid. Warga dapat melakukan ibadah di Hagia Sophia pada 24 Juli mendatang,” kata Erdogan.

Meski demikian, UNESCO juga telah memperingatkan Turki terkait penetapan Hagia Sophia menjadi mesjid dapat menimbulkan resiko bangunan tersebut yang bersifat universal dan terbuka terhadap peradaban.

“Setiap modifikasi atau perubahan situs warisan dunia harus dikoordinasikan terlebih dahulu kepada UNESCO. Perubahan akses fisik atau struktur bangunan bersejarah merupakan pelanggaran Konvensi Warisan Dunia 1972,” kata UNESCO melalui pernyataan Jum’at (10/7/2020).(IDW)