Vaksin Moderna Disetujui Penggunaan oleh Uni Eropa
Font: Ukuran: - +
Uni Eropa memberikan izin penggunaan vaksin Moderna. (Foto: AFP/JOEL SAGET)
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Regulator obat Uni Eropa memberi lampu hijau penggunaan komersial vaksin corona buatan Moderna pada Rabu (6/1). Pemberian izin ini sekaligus memberikan persetujuan untuk pemberian suntikan dosis kedua untuk mempercepat upaya inokulasi di tengah kekhawatiran lonjakan mutasi baru virus corona.
Otoritas Obat Eropa (European Medicines Authority/ EMA) Uni Eropa memberikan izin penggunaan vaksin corona bagi orang-orang berusia di atas 18 tahun. Hal itu disesuaikan pada penilaian data terkait kualitas, keamanan, dan efektivitas vaksin.
Pemberian izin ini memberikan harapan untuk vaksinasi 450 juta orang Uni Eropa di tengah upaya negara-negara berlomba menekan penularan mutasi baru virus corona.
Setelah mengantongi izin EMA, penggunaan vaksin Moderna masih menunggu persetujuan badan eksekutif Komisi Uni Eropa dalam waktu dekat.
Mengutip Reuters, otoritas obat nasional Belanda, CBG mengatakan vaksin Moderna diharapkan efektif melawan mutasi baru virus corona yang pertama-tama terdeteksi di Inggris. Namun CBG memperingatkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi efektivitasnya.
Dua pekan lalu Uni Eropa sudah lebih dulu memberikan izin penggunaan vaksin corona dari Pfizer/BioNTech. Vaksin Moderna (mRNA-1273) diklaim 94,5 persen efektif. Moderna menggunakan teknologi mRNA tidak menggunakan virus utuh, tetapi hanya memotong sebagian RNA virus. Bagian virus yang dipotong adalah bagian yang digunakan virus untuk hinggap di sel manusia dan menginfeksi.
Sejumlah negara Uni Eropa dalam lebih dari sepekan terakhir sudah mulai melakukan program vaksinasi corona. Yang terbaru, Belanda mengakui sebagai negara Eropa yang belakangan melakukan program vaksinasi pada Rabu (6/1) pada seorang perawat berusia 39 tahun di panti jompo.
Ratusan ribu orang Eropa telah menerima suntikan corona. Sebagai perbandingan, Inggris telah memvaksinasi lebih dari satu juta vaksin Pfizer dalam waktu kurang dari sebulan.