Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Jerman
Font: Ukuran: - +
Kasus virus corona di Jerman. (Kay Nietfeld/dpa via AP)
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Jerman menemukan varian baru virus corona di 35 pasien sebuah rumah sakit di kota ski Bavaria, Garmisch-Partenkirchen, Senin (18/1).
Varian baru tersebut ditemukan pada 35 dari 73 orang yang baru terinfeksi Covid-19 di rumah sakit tersebut. Outlet berita Bavaria BR24 melaporkan sampel sedang diperiksa di rumah sakit Universitas Charité di Berlin.
Dilansir CNBC, Selasa (19/1), para pejabat setempat mengatakan varian baru itu berbeda dari yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.
Dalam jumpa pers pada Senin, Wakil Direktur Medis Rumah Sakit Clemens Stockklausner mengatakan belum ada pemahaman apakah mutasi tersebut membuat virus lebih mudah menular atau bahkan lebih mematikan.
"Saat ini kami menemukan mutasi titik kecil dan sama sekali tidak jelas apakah itu akan memiliki relevansi klinis. Kami harus menunggu urutan lengkapnya," kata Clemens.
Sejauh ini, varian baru Covid-19 yang ditemukan di Inggris atau Afrika Selatan tidak menyebabkan lebih banyak kematian kendati memang lebih mudah menular.
Inggris dan Irlandia telah menyaksikan penyebaran Covid-19 yang bermutasi dengan cepat, di mana mutasi itu menyebabkan lonjakan infeksi dan membuat beberapa rumah sakit kewalahan.
"Kami memerlukan mode krisis yang lebih tepat di sini, di Jerman, untuk melawan pandemi, dan saya sangat prihatin dengan jumlah (infeksi) akan bertambah jauh lebih tinggi seperti yang bisa kita lihat di Inggris Raya dan Irlandia saat ini," kata dokter sekaligus anggota parlemen Jerman dari Partai Hijau, Janosch Dahmen pekan lalu.
Dilansir Reuters, Menteri Kesehatan Jens Spahn pada Senin (18/1) mendesak orang-orang untuk tidak menyebut mutasi baru Covid-19 dengan sebutan "varian Inggris".
"Sama seperti kita tidak membicarakan 'virus China' tahun lalu, sekarang kita tidak boleh membicarakan tentang 'varian Inggris'," kata Spahn.
Dalam sebuah pernyataan kepada CNBC, Kementerian Kesehatan Jerman mengatakan bahwa "Pemerintah Federal menanggapi setiap mutasi dari virus corona SARS-CoV-2 yang dilaporkan hingga saat ini dengan sangat serius. Pemerintah Federal memperkuat kemungkinan mendeteksi mutasi yang sesuai".
Sementara itu, 16 Perdana Menteri negara bagian Jerman akan bertemu dengan Kanselir Angela Merkel pada Selasa untuk membahas apakah akan memperketat atau memperpanjang pembatasan lockdown di seluruh negeri yang akan berakhir pada 31 Januari.
Dalam sebuah pernyataan dilansir di CNBC, Kementerian Kesehatan Jerman mengatakan bahwa "Pemerintah Federal menanggapi setiap mutasi dari virus corona SARS-CoV-2 yang dilaporkan hingga saat ini dengan sangat serius. Pemerintah Federal memperkuat kemungkinan mendeteksi mutasi yang sesuai".
Sementara itu, 16 Perdana Menteri negara bagian Jerman akan bertemu dengan Kanselir Angela Merkel pada Selasa untuk membahas apakah akan memperketat atau memperpanjang pembatasan lockdown di seluruh negeri yang akan berakhir pada 31 Januari [cnnindonesia.com].