Virus Covid-19 Menyerang Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Istri
Font: Ukuran: - +
Presiden Suriah Bashar al-Assad dan istrinya Asma. (AFP Photo/Miguel Medina)
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Presiden Suriah Bashar al-Assad dan istrinya Asma dinyatakan positif Covid-19, Senin (8/3). Keduanya mengalami gejala ringan.
"Setelah mengalami gejala ringan yang menyerupai Covid-19, Presiden al-Assad dan ibu negara Asma Al-Assad melakukan tes PCR, dan hasilnya menunjukkan bahwa mereka terinfeksi virus," kata kantor kepresidenan Suriah dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP.
Baik Assad maupun istrinya dilaporkan dalam kondisi baik. "Mereka dalam kesehatan yang baik dan kondisinya stabil," ujar pernyataan itu.
Baca juga : Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Meningkat, Kasus Baru Tambah Tujuh Orang
Keduanya menjalani isolasi mandiri di rumah hingga tiga pekan. Sementara Assad akan tetap menjalani tugasnya sebagai presiden.
Assad berusia 55 tahun dan istrinya 10 tahun lebih muda. Asma diketahui sempat mengidap kanker payudara dan dinyatakan sembuh pada 2019.
Suriah sendiri telah memulai kampanye vaksinasi Covid-19. Pekan lalu Kementerian Kesehatan memvaksinasi tenaga kesehatan dengan vaksin dikirim dari "negara sahabat" yang tidak diketahui.
Anggota komite penasihat virus corona Suriah mengatakan kepada Reuters bahwa negara itu telah mengalami lonjakan infeksi kasus Covid-19 sejak pertengahan Februari.
Baca juga : Persoalan Pengemis di Banda Aceh, Plt Kadinsos Aceh: Nggak Sanggup Pikir Lagi
Hingga kini Suriah memiliki 15.981 kasus Covid-19 dan 1.063 kematian di wilayah-wilayah yang dikuasai pemerintah.
Di timur laut yang dikuasai Kurdi, pemerintah Kurdi telah mengumumkan total 8.689 kasus dan 368 kematian.
Di Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak, pejabat oposisi telah melaporkan 21.209 kasus, termasuk 632 kematian.
Anggota pemerintah akan menerima vaksin melalui skema Covax Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada akhir bulan ini.
WHO, badan anak-anak PBB UNICEF dan aliansi vaksin Gavi, mengatakan mereka akan membantu Suriah mendapatkan suntikan vaksin menutupi setidaknya tiga persen dari perkiraan populasi 20 juta orang, dan menargetkan 20 persen pada akhir tahun.
Baca juga : Kalangan LGBT Mulai Ramai di Aceh
Suriah juga telah mengizinkan penggunaan vaksin virus corona Sputnik V Rusia, menurut kedutaan besarnya di Moskow.
Konflik di Suriah yang meletus pada 2011 telah menewaskan lebih dari 387.000 orang dan melumpuhkan sektor perawatan kesehatan.
Kementerian Kesehatan bulan ini memperingatkan lonjakan infeksi. Sejak dimulainya wabah virus corona tahun lalu, Damaskus telah berjuang untuk menerapkan pembatasan ketat [cnnindonesia.com].