Stock beras di Bulog. Foto: net

DIALEKSIS.COM | Nasional - Kementerian Pertanian (Kementan) mengumumkan bahwa ada 10 provinsi di Indonesia yang menjadi produsen beras tertinggi dengan potensi luas panen yang signifikan pada tahun ini, menandakan peran penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

"Dengan data yang kami terima dari Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik, 10 provinsi tersebut diidentifikasi sebagai produsen beras nasional terkemuka dengan luas panen yang cukup besar pada tahun 2024," ungkap Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, mengutip dari Antara.

Suwandi menjelaskan bahwa provinsi-provinsi tersebut termasuk Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Aceh, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Banten.

Menurut pengamatan KSA BPS pada Januari 2024, potensi produksi beras nasional diproyeksikan mencapai 3,54 juta ton pada bulan Maret, tersebar di provinsi-provinsi tersebut.

“Kementerian Pertanian terus meningkatkan luas lahan dengan mengoptimalkan rawa di berbagai daerah dan melibatkan semua pihak terkait untuk meningkatkan produksi di seluruh wilayah,” kata Suwandi.

Dalam rangka kegiatan panen raya padi Maret-April, Kementan memperkuat pengawasan bersama pemangku kepentingan untuk memastikan produksi padi mencapai optimal.

Suwandi menegaskan fokus Kementan pada peningkatan produksi padi melalui tiga strategi, yaitu perluasan areal tanam, peningkatan indeks pertanaman, dan peningkatan produktivitas. "Peningkatan produksi padi melalui optimasi lahan rawa menjadi salah satu program prioritas," jelasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik, M Habibullah, menyatakan bahwa produksi utama beras terdapat di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat yang mencakup 57 persen dari total potensi produksi beras pada Maret 2024.

Habibullah juga menyoroti potensi produksi jagung yang besar, terutama di Sumatera Utara, Banten, dan Kalimantan Utara, yang diproyeksikan mencapai 5,34 juta ton pada April 2024.

Dengan potensi besar yang dimiliki oleh provinsi-provinsi tersebut, Indonesia semakin mantap dalam menjaga ketersediaan pangan bagi seluruh rakyatnya.