Minggu, 01 Juni 2025
Beranda / Ekonomi / AKA Sinergi Group Bangun Kilang Minyak Goreng Rp500 Miliar di Aceh

AKA Sinergi Group Bangun Kilang Minyak Goreng Rp500 Miliar di Aceh

Kamis, 29 Mei 2025 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Komisaris PT AKA Sinergi Group sekaligus perwakilan Aceh, Mayjen TNI (Purn.) T.A. Hafil Fuddin. Foto:  KBA.ONE


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - PT AKA Sinergi Group melalui entitas lokalnya, PT AKA Aceh Darussalam, memasuki tahap akhir persiapan pembangunan kilang minyak goreng (refinery) di Aceh. Proyek senilai Rp500 miliar ini menjadi bagian strategis hilirisasi sawit nasional dan wujud komitmen perusahaan terhadap industri berkelanjutan serta kemandirian ekonomi daerah.

Pabrik berkapasitas 500 ton per hari ini akan dibangun di dua lokasi: Blang Naleng Mameh (Lhokseumawe) dan Calang (Aceh Jaya). Keberadaannya tak hanya memperkuat struktur industri lokal, melainkan juga diharapkan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional melalui pasokan minyak goreng domestik.

Menurut Komisaris PT AKA Sinergi Group sekaligus perwakilan Aceh, Mayjen TNI (Purn.) T.A. Hafil Fuddin, persiapan proyek telah berjalan sejak awal 2023.

"Kami telah membangun komunikasi intensif dengan kabupaten-kabupaten di Aceh, menyelenggarakan FGD nasional di Banda Aceh pada Desember 2024, serta menyelesaikan desain teknis dan infrastruktur dasar kawasan industri," jelas Hafil.

Groundbreaking direncanakan digelar pada 12-16 Juni 2025 di Lhokseumawe. Hafil menegaskan, kehadiran perusahaan di Aceh dilandasi keyakinan, bukan sekadar peluang.

"Keyakinan bahwa tanah ini punya masa depan besar jika dikelola sungguh-sungguh dan bermitra erat dengan masyarakat serta pemerintah," ujarnya.

Masih menurut Hafil, kilang ini akan mengolah Crude Palm Oil (CPO) menjadi Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) melalui proses modern: pengangkutan CPO, degumming menggunakan asam fosfat, bleaching dengan bleaching earth, filtrasi, deodorisasi, dan fraksinasi menjadi Olein dan Stearin.

“Produk utama RBDPO akan menghasilkan turunan seperti Olein, Stearin, dan PFAD (Palm Fatty Acid Distillate) yang dapat dimanfaatkan dalam industri biodiesel dan oleokimia,” jelasnya lagi.

Hafil menekankan pentingnya kolaborasi multisektor. "Pemerintah Aceh di bawah Gubernur Muzakir Manaf menunjukkan komitmen kuat terhadap investasi dan pembangunan industri. Namun, keberhasilan proyek ini memerlukan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat," paparnya.

Ia menutup dengan seruan membangun: "Groundbreaking kilang ini bukan akhir, melainkan awal perubahan besar untuk generasi Aceh. Kami tak hanya bicara rencana, tapi kerja konkret. Mari wujudkan kemandirian ekonomi Aceh dari hulu ke hilir melalui kebersamaan." [arn]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
hardiknas