Apindo Aceh Dorong Investasi Padat Karya untuk Atasi Pengangguran dan Kemiskinan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Ketua Apindo Provinsi Aceh, Ramli SE. Foto: dok pribadi
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Bob Azam, menilai bahwa pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka perlu memperhatikan kualitas pertumbuhan ekonomi, bukan hanya angka.
Bob Azam menekankan bahwa kemampuan dalam menyerap tenaga kerja adalah indikator utama dari pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
Menurut Bob Azam, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Dalam hal ini, investasi memegang peranan penting. Apindo menegaskan bahwa pemerintah perlu memprioritaskan investasi padat karya daripada investasi yang hanya memerlukan modal besar.
"Penting untuk menggalakkan investasi yang padat karya karena ini akan langsung memengaruhi penyediaan lapangan kerja," ujarnya.
Di sisi lain, Ketua Apindo Provinsi Aceh, Ramli SE, menyatakan bahwa Apindo Aceh telah lama mengusulkan pentingnya investasi padat karya, terutama di Aceh yang masih mengalami rendahnya tingkat ekonomi.
Menurut Ramli, investasi padat karya akan memberikan dampak langsung kepada pekerja, terutama di daerah dengan angka pengangguran dan kemiskinan yang tinggi.
"Aceh harus menjadi contoh pertama dalam menerapkan investasi padat karya. Dengan kondisi ekonomi yang belum berkembang dan angka pengangguran yang tinggi, investasi ini akan sangat bermanfaat bagi tenaga kerja di lapisan bawah," kata Ramli kepada Dialeksis.com, Minggu (8/9/2024).
Ramli juga menyoroti bahwa Aceh tidak memiliki industri yang cukup berkembang, dan banyak bahan baku yang harus dikirim ke luar daerah sebelum akhirnya kembali lagi. Hal ini menandakan perlunya ide dan gagasan untuk membangun industri di Aceh agar ekonomi lokal dapat tumbuh dan berkembang.
"Banyak lulusan sarjana di Aceh yang bingung mencari pekerjaan. Dengan adanya industri, lapangan kerja akan lebih banyak tersedia," tutup Ramli.
Apindo berharap agar pemerintah yang terpilih nanti dapat memikirkan solusi konkret untuk masalah ini dan berkomitmen pada pengembangan industri di Aceh.***
- Rehab Krueng Pasee Terbengkalai, Pj Bupati Aceh Utara Dinilai Gagal Tangani Kemiskinan Ekstrem
- Indonesia Raih Kesepakatan Investasi Energi US$1,5 Miliar di IAF 2024
- Kekeliruan Ucapan Muzakir Manaf Tak Kurangi Esensi Solusi Pengangguran di Aceh
- Suara Aspirasi Rakyat Sebut Pidato Politik Mualem di KIP Aceh Disalahartikan