Jum`at, 08 Agustus 2025
Beranda / Ekonomi / Aryos Nivada Beberkan Solusi Mudah Mendapatkan Pekerjaan di Aceh

Aryos Nivada Beberkan Solusi Mudah Mendapatkan Pekerjaan di Aceh

Kamis, 07 Agustus 2025 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Dialog dalam program RRI Menyapa edisi Kamis (7/8/2025) pagi. [Foto: Tangkapan layar media dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aryos Nivada, pendiri Jaringan Survei Inisiatif menyampaikan pandangan soal peran pemuda dalam membuka lapangan pekerjaan di tengah tantangan demografi yang semakin kompetitif.

“Kalau kita bicara peran pemuda dalam mendorong lapangan pekerjaan, kata kuncinya adalah peluang,” ujar Aryos membuka dialog dalam program RRI Menyapa edisi Kamis (7/8/2025) pagi.

Ia membagi peluang itu menjadi dua perspektif besar. Pertama, memanfaatkan peluang yang sudah tersedia dari pemerintah, dan kedua, menciptakan peluang secara mandiri.

“Pemuda hari ini harus aktif mengakses modal, pelatihan, atau kolaborasi yang disediakan pemerintah. Tapi itu saja tidak cukup. Mereka juga harus berani menciptakan sesuatu entah usaha, jasa, atau inovasi yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya,” tambahnya.

Menurut Aryos, generasi muda saat ini memiliki modal penting yaitu akses informasi, energi, dan kreativitas yang tinggi.

Bahkan, ia menyebut generasi sekarang jauh lebih kreatif dibandingkan generasi sebelumnya. Namun sayangnya, potensi besar itu kerap tidak disertai kesadaran dan keberanian untuk keluar dari zona nyaman.

“Yang kita perlukan adalah kaum muda yang berani menjadi job creator, bukan sekadar pencari kerja. Karena dalam dunia visual, teknologi, alat berat, sampai jasa, ada begitu banyak ceruk yang belum tergarap optimal," ujarnya.

Bagi Aryos, job creator bukan semata gelar, melainkan cerminan dari tiga hal: kesadaran diri, keberanian memulai, dan kemampuan menjaga komitmen.

Saat ditanya soal tantangan terbesar pemuda, Aryos menyebutkan lima hal yaitu modal, kapasitas, jaringan, manajemen, dan kolaborasi.

“Modal penting, tapi tak akan berguna jika kapasitasnya rendah. Banyak yang punya ide bagus, tapi tak tahu cara mengelola bisnisnya. Banyak juga yang jalan sendiri, tanpa jejaring. Lalu saat usahanya macet, mereka bingung mau ke mana,” jelas Aryos.

Ia menekankan bahwa kemampuan manajerial adalah hal yang paling sering diabaikan oleh pemuda yang ingin berwirausaha. Tanpa kemampuan manajemen, ide secemerlang apapun akan berakhir di jalan buntu.

“Dan terakhir, kolaborasi. Jangan merasa bisa sendiri. Dunia usaha bukan soal kehebatan individu, tapi soal sinergi,” tegasnya.

Salah satu isu yang mencuat dalam diskusi ini adalah fenomena lulusan SMK yang masih bingung mencari kerja, padahal sekolah kejuruan dirancang agar lulusannya siap masuk dunia kerja.

"Pertanyaannya bukan hanya kenapa mereka bingung, tapi sudah sejauh mana mereka berupaya? Jangan-jangan mereka pasif, hanya menunggu, tidak proaktif mencari atau menciptakan peluang," ujarnya.

Menurutnya, kebingungan itu bukan soal lapangan kerja yang tidak ada, melainkan minimnya upaya untuk memaksimalkan sumber daya informasi dan teknologi yang tersedia. Ia menyayangkan masih banyak pemuda yang justru terperangkap dalam mentalitas ‘disuapi’, bukan ‘mencari makan’.

“Jangan salahkan keadaan kalau kita sendiri tak mau berubah. Jangan menunggu dunia memanggil, padahal kita bahkan belum mengetuk pintu,” katanya.

Meski mendorong pemuda agar lebih mandiri, Aryos juga menyoroti pentingnya peran pemerintah, terutama Pemerintah Aceh, dalam mendukung iklim yang kondusif bagi tumbuhnya wirausaha muda.

"Negara ini punya keterbatasan. Jangan berharap semua disediakan oleh pemerintah. Peran pemerintah itu mendorong, membuka akses, memberi pelatihan dan modal, bukan menjamin kesuksesan," ujarnya.

Lebih jauh, ia mengajak pemerintah dan lembaga-lembaga pelatihan di Aceh untuk fokus pada pendampingan yang berkelanjutan, bukan hanya pelatihan sekali pakai. Ia menegaskan dua kunci transformasi bagi pemuda Aceh yaitu pemaksaan diri dan komitmen.

“Pemuda perlu ekosistem, bukan hanya program. Perlu ruang berproses," pungkasnya.[nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI