AS Kabarkan Pakai Aset dan Uang Rusia Senilai Rp80 Miliar untuk Ukraina
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi dolar. (Freepik)
DIALEKSIS.COM | Dunia - Amerika Serikat (AS) dikabarkan memiliki wewenang untuk menggunakan uang milik Rusia yang disita untuk membantu Ukraina. Dilansir VOA di Jakarta, Minggu (5/2/2023), pengumuman ini disampaikan oleh Jaksa Agung Amerika Serikat (AS) Merrick Garland. Dia mengatakan telah memberi wewenang kepada pemerintah AS menggunakan uang milik Rusia.
Adapun hal ini disampaikan hampir satu tahun setelah invasi Moskow ke bekas tetangga Sovietnya.
"Hari ini, saya mengumumkan bahwa saya telah mengizinkan untuk pertama kalinya pentransferan aset Rusia yang disita untuk digunakan di Ukraina," kata Garland sebagai dilaporkan AFP yang mengutip CNN.
Di mana uang itu akan berasal dari aset yang disita dari oligarki Rusia Konstantin Malofeyev setelah dakwaannya atas penghindaran sanksi pada April.
"Uang itu akan masuk ke Departemen Luar Negeri untuk mendukung rakyat Ukraina," kata Gerland.
Kemudian Jaksa Agung Ukraina, Andriy Konstin menyambut baik langkah tersebut.
Menurutnya, akan membuat aset yang disita senilai USD5,4 juta atau setara Rp80 miliar dapat digunakan untuk membangun kembali Ukraina. (Kurs:Rp14.887/USD).
"Bahagia melihat undang-undang baru yang bertujuan untuk menyita aset ilegal oligarki Rusia," cuitnya di Twitter.
Dia juga mengunggah foto dirinya dan Garland selama pertemuan tersebut.
"Seluruh warga Ukraina, dengan satu atau lain cara, menderita akibat perang ini. Merupakan kewajiban kami untuk memastikan rakyat Ukraina menerima kompensasi atas semua kerusakan luar biasa yang terjadi," katanya.
"Bagian yang melekat dari pertanggungjawaban adalah bahwa pelaku membayar kerugian yang ditimbulkan," tambah Kostin di akhir utas cuitannya.
Taipan Rusia Malofeyev dianggap sebagai salah satu sumber utama pendanaan bagi separatis pro-Rusia di Ukraina timur.
Pada April 2022, Departemen Keuangan AS memasukkan jaringan yang terdiri dari sekitar 40 individu dan entitas yang dipimpin oleh Malofeyev yang katanya digunakan untuk memfasilitasi penghindaran sanksi.
"Setelah diberi sanksi oleh Amerika Serikat, Malofeyev berusaha menghindari sanksi dengan menggunakan rekan konspirasinya untuk secara diam-diam memperoleh dan menjalankan outlet media di seluruh Eropa," kata Garland lagi.
Sebagai informasi, Washington telah mengumumkan beberapa paket sanksi yang diterapkan bagi sejumlah warga dan organisasi Rusia sejak dimulainya invasi besar-besaran Moskow ke Kyiv pada Februari 2022.
Sanksi Departemen Keuangan umumnya bertujuan untuk membekukan aset apa pun dari mereka yang ditargetkan yang berada di bawah yurisdiksi AS. Departemen itu juga melarang setiap individu atau entitas Amerika, termasuk lembaga keuangan AS, melakukan bisnis dengan mereka. [okezone.com]