Sabtu, 27 September 2025
Beranda / Ekonomi / ASDP: Akses Transportasi, Kunci Pengentasan Kemiskinan di Daerah 3T

ASDP: Akses Transportasi, Kunci Pengentasan Kemiskinan di Daerah 3T

Sabtu, 27 September 2025 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menegaskan komitmennya dalam mendukung pengentasan kemiskinan melalui perluasan akses transportasi penyeberangan, terutama di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). [Foto: dok. ASDP]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menegaskan komitmennya dalam mendukung pengentasan kemiskinan melalui perluasan akses transportasi penyeberangan, terutama di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). 

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menyebut bahwa konektivitas transportasi bukan sekadar soal pergerakan, melainkan fondasi utama bagi kesejahteraan.

“Pembangunan ekonomi tidak akan berhasil tanpa ketersediaan akses transportasi yang merata. Di sinilah peran ASDP sebagai BUMN hadir untuk memperluas jangkauan hingga pelosok negeri,” ujar Heru.

Heru mencontohkan bagaimana kehadiran kapal penyeberangan KMP Pulo Tello membuka kembali konektivitas ke Pulau Enggano, Bengkulu, yang sebelumnya sempat terisolasi akibat pendangkalan alur pelayaran. Kini, layanan rute Bengkulu-Enggano tersebut telah melayani hampir 3.700 penumpang dan lebih dari 570 kendaraan dalam enam bulan terakhir.

“Ini bukan hanya soal mobilitas. Distribusi BBM, bahan pokok, hingga akses pendidikan dan layanan kesehatan kini jadi lebih mudah dijangkau masyarakat Enggano,” jelas Heru.

Tak hanya melalui layanan transportasi, ASDP juga berkontribusi lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berbasis pada tiga pilar: sosial, lingkungan, dan ekonomi.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan bahwa program TJSL ASDP dirancang sebagai bentuk investasi sosial jangka panjang.

“Kami ingin memastikan masyarakat di daerah 3T punya peluang dan kapasitas yang setara. Salah satunya lewat beasiswa untuk mahasiswa di Universitas Teknologi Sumbawa, pelatihan kewirausahaan untuk IKM dan UKM, hingga etalase produk UMKM di vending machine di lokasi wisata seperti Danau Toba dan Labuan Bajo,” tutur Shelvy.

Dari sisi kontribusi ekonomi, ASDP juga mencatatkan capaian signifikan. Pada 2024, perusahaan menyetorkan dividen sebesar Rp101 miliar ke negara dan membayar pajak sebesar Rp257 miliar. ASDP juga menyerap lebih dari 6.000 tenaga kerja dari berbagai daerah di Indonesia.

“ASDP bukan hanya penyedia layanan publik, tapi juga bagian dari mesin penggerak ekonomi nasional,” ucap Shelvy.

Ke depan, ASDP menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat peran dalam pembangunan berkelanjutan, terutama dalam mendukung upaya nasional mengentaskan kemiskinan melalui pemerataan akses transportasi.

“Kami ingin terus hadir sebagai solusi, bukan hanya di pusat kota, tapi sampai ke daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau. Karena konektivitas adalah jembatan menuju kesejahteraan,” tutup Heru. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
bpka - maulid