Beranda / Ekonomi / Awal 2025, Dua Bendungan Besar di Aceh Siap Dukung Swasembada Pangan

Awal 2025, Dua Bendungan Besar di Aceh Siap Dukung Swasembada Pangan

Jum`at, 10 Januari 2025 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

 Bendungan Rukoh dan Bendungan Keureuto. Foto: Kolase Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dua proyek strategis di sektor sumber daya air (SDA) di Aceh, yaitu Bendungan Rukoh dan Bendungan Keureuto, dijadwalkan akan diresmikan pada awal 2025. Kehadiran kedua bendungan ini menjadi langkah konkret mendukung visi Presiden Prabowo Subianto untuk swasembada pangan dan pengelolaan air yang berkelanjutan.

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan peran penting infrastruktur SDA dalam menunjang ketahanan pangan. "Bendungan adalah kunci untuk mendukung irigasi dan pengelolaan air baku. Dengan sinergi yang baik, kita bisa memastikan manfaatnya dirasakan hingga ke lahan pertanian masyarakat," kata Dody dalam keterangannya, Kamis, 9 Januari 2025.

Berikut profil dan manfaat dua bendungan tersebut:

Bendungan Rukoh

Berlokasi di Kabupaten Pidie, Bendungan Rukoh memiliki kapasitas tampung 128 juta m³. Bendungan ini akan mengairi 11.950 hektare lahan pertanian dengan pola tanam padi-padi-palawija, meningkatkan intensitas tanam hingga 300%. Selain itu, bendungan ini mampu mengurangi risiko banjir hingga 89,62% dan menyediakan air baku sebesar 0,90 m³/detik.

Pembangunan Bendungan Rukoh, yang dimulai pada 2018 dengan anggaran Rp 1,7 triliun, juga dirancang untuk mendukung energi terbarukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 140 MW.

Bendungan Keureuto

Terletak di Kabupaten Aceh Utara, Bendungan Keureuto dirancang dengan kapasitas tampung 216 juta m³. Manfaat utama bendungan ini meliputi pengairan untuk 9.455 hektare lahan irigasi, suplai air baku sebesar 0,5 m³/detik untuk lima kecamatan, dan pengurangan risiko banjir hingga 30%.

Selain itu, bendungan ini memiliki potensi pembangkit listrik sebesar 6,34 MW, yang akan menambah pasokan energi terbarukan di wilayah tersebut. Pembangunan bendungan ini dimulai pada 2016 dan selesai pada 2024 dengan anggaran sebesar Rp 2,73 triliun.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh, Muhammad Iqbal, menyambut positif rampungnya kedua proyek besar ini. "Bendungan Rukoh dan Keureuto akan menjadi game changer dalam pengelolaan SDA di Aceh. Dampaknya tidak hanya pada sektor pertanian, tetapi juga ketahanan energi dan mitigasi bencana," ujar Iqbal.

Dody menambahkan, pemerintah akan terus mempercepat pengembangan infrastruktur SDA untuk mendukung produktivitas sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Aceh punya potensi besar. Dengan adanya bendungan ini, kita optimistis dapat memperkuat posisi Aceh dalam mendukung ketahanan pangan nasional," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI