Senin, 10 November 2025
Beranda / Ekonomi / Bank Aceh Syariah Bukukan Pertumbuhan Dana dan Aset di Kuartal III 2025

Bank Aceh Syariah Bukukan Pertumbuhan Dana dan Aset di Kuartal III 2025

Senin, 10 November 2025 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi
Pegawai Bank Aceh Syariah sedang melayani nasabah. Foto: Ist

DIALEKSIS.COM | Aceh - Kinerja PT Bank Aceh Syariah menunjukkan tren positif dari sisi pendanaan dan aset pada kuartal III 2025. Meski laba bersih mengalami tekanan, bank daerah berbasis syariah ini masih mencatat pertumbuhan yang stabil di tengah kondisi ekonomi yang menantang.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2025 yang dikutip pada 4 November 2025, Bank Aceh Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp287,45 miliar, turun 4,54 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp301,12 miliar.

Penurunan laba bersih terutama dipicu oleh peningkatan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dari 79,87 persen pada September 2024 menjadi 81,12 persen tahun ini. Kenaikan beban tersebut menandakan efisiensi biaya masih menjadi tantangan bagi manajemen.

Meski begitu, beban provisi justru menurun 6,19 persen dari Rp115,33 miliar menjadi Rp108,18 miliar. Rasio net imbalan (NI) tercatat turun dari 6,76 persen ke 6,55 persen, sedangkan net operation margin (NOM) melemah dari 1,15 persen menjadi 1,09 persen. Sementara itu, cost to income ratio (CIR) naik dari 71,04 persen menjadi 73,04 persen.

Kinerja intermediasi Bank Aceh Syariah tetap solid. Hingga akhir September 2025, pembiayaan tumbuh 3,14 persen menjadi Rp20,59 triliun, naik dari Rp19,96 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan setelah distribusi bagi hasil pun meningkat tipis 0,68 persen menjadi Rp1,44 triliun.

Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) mencatat kenaikan signifikan 8,35 persen menjadi Rp26,96 triliun. Lonjakan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan syariah di Aceh.

Secara keseluruhan, kualitas aset Bank Aceh Syariah masih terjaga meski terdapat sedikit peningkatan risiko pembiayaan. Non-performing financing (NPF) gross naik dari 1,55 persen menjadi 2,59 persen, sedangkan NPF net meningkat dari 0,37 persen menjadi 1,17 persen. Namun, kedua rasio tersebut masih jauh di bawah ambang batas 5 persen yang ditetapkan regulator.

Sementara itu, return on asset (ROA) turun dari 1,80 persen menjadi 1,67 persen, dan return on equity (ROE) melemah tipis dari 11,82 persen menjadi 11,66 persen.

Menutup kuartal III 2025, total aset Bank Aceh Syariah naik 4,80 persen menjadi Rp31,03 triliun, dari Rp29,60 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski menghadapi tekanan margin dan efisiensi, kinerja keuangan Bank Aceh Syariah menunjukkan ketahanan sektor perbankan syariah daerah yang adaptif. Perseroan berkomitmen memperkuat pembiayaan produktif dan meningkatkan porsi dana murah (CASA) sebagai strategi menjaga profitabilitas hingga akhir tahun.

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI