DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Rencana pembukaan jalur pelayaran langsung dari Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara, menuju Penang, Malaysia, disambut positif oleh berbagai pihak.
Salah satunya datang dari Bea Cukai Provinsi Aceh yang menilai inisiatif ini dapat menjadi pintu baru bagi produk-produk unggulan Aceh menembus pasar internasional tanpa harus bergantung pada pelabuhan di Sumatera Utara.
Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai, Bea Cukai Provinsi Aceh, Asral Efendi, menegaskan bahwa langkah ini merupakan terobosan penting bagi Aceh.
“Kami menyambut positif inisiatif Pemerintah Daerah Aceh membuka jalur pelayaran langsung Lhokseumawe-Penang. Ini bisa menjadi serambi ekspor Aceh ke pasar internasional,” ujarnya kepada wartawan dialeksis.com, Senin (29/9/2025).
Asral menjelaskan, banyak komoditas ekspor Aceh yang akan sangat diuntungkan dengan adanya jalur langsung tersebut.
Produk-produk hasil perkebunan masih menjadi tulang punggung, mulai dari kopi, kakao, pinang, rempah-rempah, hingga kelapa sawit dan turunannya.
“Selain perkebunan, potensi besar juga ada pada sektor perikanan dan produk UMKM olahan yang membutuhkan kecepatan pengiriman. Jalur langsung akan memperkuat daya saing komoditas ini,” katanya.
Sejauh ini, arus ekspor dari Aceh masih harus melewati pelabuhan di Sumatera Utara, seperti Belawan. Kondisi ini menimbulkan sejumlah tantangan besar.
“Tantangan utamanya adalah biaya logistik yang tinggi akibat transportasi darat dan potensi double handling. Waktu tempuh yang lebih lama juga menjadi kendala, apalagi untuk komoditas yang sensitif terhadap waktu. Hal itu jelas menurunkan daya saing produk kita,” ungkap Asral.
Meski angka pastinya masih memerlukan kajian bersama para pelaku usaha, Asral optimistis pembukaan jalur baru ini akan menurunkan biaya logistik secara signifikan.
“Harapannya efisiensi biaya dan waktu dapat tercapai. Dengan begitu, margin keuntungan bagi eksportir bisa meningkat dan daya tarik investasi ke Aceh semakin besar,” jelasnya.
Sebagai instansi strategis yang mengatur arus barang lintas negara, Bea Cukai berkomitmen penuh mendukung kelancaran ekspor melalui jalur baru tersebut.
“Peran kami adalah sebagai fasilitator dan pengawas. Dari sisi regulasi, kami memastikan prosedur kepabeanan sederhana, cepat, dan transparan. Dari sisi fasilitas, kami memberikan asistensi kepada calon eksportir, termasuk UMKM, serta memastikan sistem dan infrastruktur layanan ekspor siap berjalan lancar di pelabuhan,” terang Asral.
Menurutnya, koordinasi antarinstansi terkait terus dilakukan, termasuk komunikasi dengan pihak otoritas pelabuhan di Malaysia.
“Koordinasi intensif masih berjalan. Kami tentu mendukung penuh upaya Pemerintah Aceh dalam mengembangkan pertumbuhan ekonomi, termasuk komunikasi dengan pihak Malaysia agar jalur ini bisa segera terealisasi,” tutupnya. [nh]