BI: PON Aceh-Sumut Berpotensi Dongkrak Ekonomi dan Promosi Produk UMKM
Font: Ukuran: - +
Kepala Kantor Perwakilan BI Aceh Rony Widijarto. Foto: net
DIALEKSIS.COM | Aceh - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Aceh menyatakan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara akan memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Ajang olahraga tersebut juga dinilai sebagai momentum tepat bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal untuk mempromosikan sekaligus memasarkan produk unggulan mereka.
"Penyelenggaraan PON 2024 di Aceh tentunya akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi," ujar Kepala BI Aceh, Rony Widijarto, kepada awak media, 22/05/2024
Rony menjelaskan bahwa berbagai kajian menunjukkan penyelenggaraan agenda olahraga, baik level nasional, regional, maupun internasional, mampu memberi dampak signifikan terhadap perekonomian setempat. Ia mencontohkan penyelenggaraan PON 2021 di Papua dengan dana mencapai Rp 3,5 triliun berpotensi meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) hingga 1,1 persen dan potensi total pembelian pengunjung mencapai Rp 32,58 miliar.
"Melihat dampak ekonomi tersebut, dukungan dari semua pihak perlu didorong agar dampaknya dapat optimal terhadap perekonomian Aceh," ujarnya.
Rony menambahkan, agar penyelenggaraan PON Aceh-Sumut berdampak optimal, perlu adanya persiapan matang, khususnya pada beberapa sektor strategis seperti konstruksi, transportasi, pergudangan, akomodasi makanan dan minuman, serta perdagangan. Ia mengimbau seluruh pihak untuk bersinergi mempersiapkan infrastruktur fisik seperti sarana olahraga, akomodasi, transportasi, maupun non-fisik seperti sistem pembayaran, kemudahan bertransaksi, dan kesiapan UMKM.
BI memprediksi ekonomi Aceh pasca penyelenggaraan PON XXI akan tumbuh berkisar 4 hingga 4,8 persen. Angka tersebut bergantung pada terpenuhinya kebutuhan Aceh melalui peningkatan produksi dalam daerah yang akan memberi nilai tambah besar dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. "Pertumbuhan ekonomi diperkirakan antara 4 sampai 4,8 persen. Sudah lebih baik dibanding tahun lalu sebesar 4,23 persen," pungkas Rony.