DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kinerja Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan pada triwulan II 2025 tetap terjaga di jalur ekspansi. Hal ini tercermin dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) yang berada di level 50,89%, menandakan sektor manufaktur Indonesia masih tumbuh.
Bank Indonesia mencatat, mayoritas komponen pembentuk PMI-BI berada pada fase ekspansi. Di antaranya Volume Produksi, Volume Persediaan Barang Jadi, serta Volume Total Pesanan.
“Sebagian besar sub-lapangan usaha juga masih menunjukkan kinerja positif, terutama pada Industri Mesin dan Perlengkapan, diikuti Industri Kertas dan Barang dari Kertas, serta Industri Makanan dan Minuman,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resminya, Jumat (18/7/2025).
Ramdan menambahkan, hasil ini sejalan dengan temuan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang mencatat nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) untuk LU Industri Pengolahan sebesar 1,29%.
Triwulan III Masih Optimis Ekspansi
Memasuki triwulan III 2025, Bank Indonesia memperkirakan kinerja LU Industri Pengolahan akan tetap berada dalam fase ekspansi. PMI-BI diproyeksikan berada di angka 50,85%.
"Komponen Volume Persediaan Barang Jadi diperkirakan akan menjadi pendorong utama ekspansi, disusul Volume Produksi, Volume Total Pesanan, dan Kecepatan Penerimaan Barang Input," kata Ramdan.
Dari sisi sub-lapangan usaha, ekspansi tertinggi diprediksi terjadi pada Industri Logam Dasar, lalu disusul Industri Alat Angkutan, serta Industri Kertas dan Barang dari Kertas. [red]