Senin, 07 Juli 2025
Beranda / Ekonomi / BPKS Perkuat Diplomasi Pariwisata Maritim di Forum ASEAN-India Cruise Dialogue 2025

BPKS Perkuat Diplomasi Pariwisata Maritim di Forum ASEAN-India Cruise Dialogue 2025

Sabtu, 05 Juli 2025 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala BPKS, Dr. Iskandar Zulkarnaen saat presentasi pembicara di ASEAN - India Cruise Dialogue 2025. Foto: doc Humas BPKS


DIALEKSIS.COM | Chennai - Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) terus memperkuat posisinya sebagai motor penggerak pariwisata maritim di kawasan barat Indonesia. Melalui keikutsertaannya dalam ASEAN - India Cruise Dialogue 2025 yang berlangsung pada 29 Juni hingga 2 Juli 2025 di Mahabalipuram dan Chennai, India, BPKS menegaskan komitmennya untuk menjadikan Sabang sebagai simpul strategis pelayaran kapal pesiar regional.

Acara prestisius ini dibuka langsung oleh Menteri Kepelabuhanan, Perkapalan, dan Jalur Air India, Shri Sarbananda Sonowal, serta dihadiri oleh Wakil Menteri Shri Shantanu Thakur dan Sekretaris Jenderal Shri T.K. Ramachandran. Delegasi Indonesia tampil sebagai peserta terbesar dengan 10 perwakilan, terdiri dari unsur Kementerian Pariwisata RI, BPKS, Pelindo, hingga asosiasi pariwisata ASTINDO.

Kepala BPKS, Dr. Iskandar Zulkarnaen, hadir langsung dan menjadi salah satu pembicara utama dalam sesi pembukaan yang dilaksanakan di atas kapal pesiar Cordelia Cruises, Pelabuhan Chennai. Dalam pidatonya, Iskandar menekankan pentingnya konektivitas maritim antara Sabang dan pelabuhan - pelabuhan utama di India serta negara-negara ASEAN, terutama Malaysia, Thailand, dan Kepulauan Andaman-Nikobar.

“Sabang bukan sekadar titik paling barat Indonesia. Ia adalah gerbang strategis bagi kolaborasi regional dalam membangun konektivitas dan destinasi pelayaran wisata yang inklusif,” ujar Iskandar.

Tak sekadar menjadi peserta, BPKS mendapat panggung penting dengan tampil dalam tiga sesi strategis sepanjang forum. Direktur Promosi dan Kerja Sama BPKS, Maya Safira, S.Si., MBA, turut memaparkan kesiapan infrastruktur dan layanan pariwisata di kawasan Sabang yang dinilainya semakin siap menyambut kapal-kapal pesiar internasional.

“Sabang sudah siap secara fisik maupun kelembagaan. Kini saatnya kita mengintegrasikan Sabang ke dalam rute pelayaran wisata ASEAN“India,” tegas Maya.

Ia juga menyampaikan berbagai program kerja sama lintas negara yang potensial dikembangkan, termasuk port-of-call terjadwal, paket wisata terpadu, hingga peluang investasi di bidang pelabuhan dan pariwisata.

Iskandar juga memanfaatkan forum ini untuk mengangkat kembali wacana geopolitik maritim yang pernah dijajaki Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri India Narendra Modi pada 2019, yakni menjadikan Sabang sebagai transshipment hub atau pusat transloading bagi jalur pelayaran India dan internasional.

“Kami mendorong agar diskusi terkait rencana menjadikan Sabang sebagai sister port dengan Chennai dan Port Blair kembali dibuka,” ungkap Iskandar.

Forum yang digagas oleh Kementerian Kepelabuhanan, Perkapalan, dan Jalur Air India ini juga dirangkai dengan kunjungan lapangan ke Pelabuhan Chennai serta eksplorasi objek wisata di Mahabalipuram, bagian dari upaya integratif antara infrastruktur dan destinasi wisata.

BPKS memanfaatkan momen ini untuk menegaskan posisi Sabang dalam jaringan pelayaran regional. Selain menjual potensi Sabang dari sisi geografis dan fasilitas, BPKS juga membuka ruang kolaborasi dengan operator kapal pesiar, pelabuhan, dan mitra pariwisata dari negara - negara anggota ASEAN dan India.

“Kami berkomitmen meningkatkan jumlah kunjungan kapal pesiar ke Sabang. Ini bagian dari strategi jangka panjang menjadikan Sabang sebagai destinasi unggulan dalam rute pelayaran Asia Selatan dan Tenggara,” tutup Iskandar.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI