DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - PT Bank Syariah Indonesia (BSI) mendapat apresiasi dari Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Aceh atas inisiatifnya dalam membangun Cluster UMKM Pasar Tradisional melalui program pelayanan inklusif, pemberdayaan, dan penguatan permodalan. Ketua Majelis Permusyawaratan Wilayah (MPW) ISMI Aceh, Nurchalis, S.P., M.P., menyebut langkah ini sebagai terobosan strategis yang sejalan dengan visi penguatan ekonomi kerakyatan.
Nurchalis menjelaskan, program BSI dinilai mampu menjawab tantangan klasik UMKM di pasar tradisional, seperti akses terbatas terhadap layanan keuangan, minimnya pendampingan, dan kesulitan permodalan.
“Kehadiran Cluster UMKM Pasar Tradisional ini menjadi bukti bahwa pelayanan inklusif tidak hanya sekadar jargon. BSI telah membuka pintu partisipasi bagi pelaku usaha kecil untuk tumbuh berdaya saing,” ujarnya dalam keterangan kepada Dialeksis, Senin (14/04/2025).
Ia menekankan, pemberdayaan UMKM di pasar tradisional harus diikuti dengan pendekatan holistik, mulai dari pendataan akurat, pendampingan teknis, hingga perluasan akses pasar.
“Pasar tradisional adalah tulang punggung ekonomi masyarakat. Jika UMKM di sini diberdayakan, efeknya akan dirasakan hingga ke tingkat rumah tangga,” tambah Nurchalis.
Salah satu poin krusial yang disorot ISMI Aceh adalah skema permodalan berbasis klaster yang digulirkan BSI. Menurut Nurchalis, pendekatan ini memudahkan pembinaan terstruktur karena UMKM dikelompokkan berdasarkan potensi dan kebutuhan spesifik.
“Permodalan yang tepat sasaran akan mempercepat kemandirian UMKM. Kami mendorong BSI untuk terus memperluas pendataan klaster UMKM, termasuk di tingkat kecamatan, agar intervensi kebijakan lebih efektif,” jelasnya.
ISMI Aceh juga mengapresiasi upaya BSI dalam memperkuat rantai pasok UMKM, baik nasional maupun internasional. “Ini langkah progresif. Dengan kolaborasi multisektor, UMKM Aceh bisa menembus pasar global tanpa kehilangan identitas lokal,” ucap Nurchalis.
Lebih lanjut, Nurchalis menyatakan, ISMI Aceh mendesak BSI dan pemerintah daerah untuk membuka kantor unit layanan di setiap kecamatan.
“Keberadaan kantor unit di tingkat kecamatan akan memangkas jarak akses bagi UMKM. Ekonomi tumbuh dari bawah, dan kita harus memastikan tidak ada yang tertinggal,” tegasnya.
Ia juga menegaskan komitmen ISMI Aceh untuk bersinergi dengan BSI dalam program tindak lanjut pembinaan UMKM. “Kami siap mendukung pendampingan teknis, pelatihan kewirausahaan, hingga fasilitasi sertifikasi produk. Tujuannya satu: menciptakan UMKM yang mandiri, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi,” tegasnya.
"Dukungan ISMI Aceh terhadap terobosan BSI ini diharapkan menjadi katalisator penguatan ekosistem UMKM di Aceh. Dengan sinergi antara lembaga keuangan, organisasi masyarakat, dan pemerintah, optimisme menuju kemandirian ekonomi lokal semakin menemukan bentuk nyata," pungkas Nurchalis Ketua Fraksi Partai Nasdem di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh.