Senin, 24 November 2025
Beranda / Ekonomi / Bulog Aceh Tegaskan Persediaan Beras Aman hingga Juni 2026

Bulog Aceh Tegaskan Persediaan Beras Aman hingga Juni 2026

Senin, 24 November 2025 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Pemimpin Perum Bulog Kanwil Aceh, Ihsan saat meninjau panen padi di Aceh. Dokumen untuk dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Perum Bulog Kantor Wilayah Aceh memastikan stok beras di seluruh wilayah Aceh, termasuk di Kota Sabang, berada dalam kondisi sangat aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga pertengahan tahun 2026. 

Dengan kondisi tersebut, Bulog menegaskan bahwa Aceh tidak memerlukan impor beras, termasuk untuk memenuhi pasokan Sabang yang sempat menjadi sorotan.

Kepastian tersebut disampaikan Pemimpin Perum Bulog Kanwil Aceh, Ihsan, kepada awak media di Banda Aceh, Senin (24/11), sebagai respons atas munculnya isu impor beras sebanyak 250 ton ke Sabang.

“Untuk tahun 2025, pemerintah melalui Bulog tidak memerlukan impor beras. Stok kita saat ini sangat mencukupi kebutuhan masyarakat Aceh secara keseluruhan, termasuk Sabang,” kata Ihsan.

Ihsan menjelaskan bahwa kinerja perberasan di Aceh dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. Pada tahun 2025, Bulog Aceh awalnya diberikan target penyerapan sebanyak 54.490 ton setara beras. 

Target tersebut kemudian direvisi beberapa kali, dan terakhir ditetapkan sebesar 102.000 ton setara beras. Hingga saat ini, realisasi penyerapan telah mencapai 103.000 ton, melebihi target yang ditetapkan.

Keberhasilan tersebut berkontribusi pada terjaganya ketersediaan pangan di Aceh dengan stok beras di gudang Bulog mencapai 83.639 ton, yang diproyeksikan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Juni 2026.

“Khusus untuk Sabang, stok beras kita saat ini sebanyak 409 ton dan aman hingga Februari 2026. Jika diperlukan penambahan, Bulog siap mengirim kapan pun dibutuhkan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ihsan menyebutkan bahwa ketersediaan beras nasional juga berada pada posisi sangat kuat, yaitu mencapai 3,8 juta ton. Kondisi tersebut semakin memperkuat alasan bahwa impor beras bukan menjadi pilihan atau kebutuhan mendesak.

Selain cadangan stok yang melimpah, Bulog Kanwil Aceh terus melakukan penyerapan hasil panen gabah dari petani pada musim tanam gadu, terutama di wilayah Aceh Besar, Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tenggara.

"Penyerapan yang terus berjalan menunjukkan bahwa produksi padi di Aceh sedang meningkat pesat, dan ini sangat positif bagi ketahanan pangan daerah,” jelasnya.

Di sisi lain, kondisi harga beras di tingkat konsumen disebutkan berada pada posisi stabil dan terjangkau, sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk khawatir atau melakukan aksi pembelian berlebihan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Stok beras aman, harga terkendali, dan Bulog siap memenuhi kebutuhan kapan pun diperlukan,” tutupnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI