DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Stok ikan segar laut di Kota Lhokseumawe, mulai langka di pasar tradisional. Akibatnya harga ikan seperti ikan tuna dan tongkol merangkak naik sejak tiga hari terakhir.
Menurut sejumlah pedagang di pasar, kelangkaan ikan di pasar akibat cuaca buruk sehingga nelayan tidak bisa melaut.
“Enggak ada ikan, nalayan kapal kecil rata-rata tidak melaut karena angin kencang,” kata seorang pedagang ikan di pasar tradisional Pusong, Kota Lhokseumawe, Ilyas saat ditanyai Dialeksis.com Jumat (24/10/2025).
Akibat harga mahal, daya beli masyarakat juga menurut. Kondisi ini kata Ilyas sudah berlangsung tiga hari terakhir. “Biasanya lumayan rame, kalau harga mahal begini pelanggan jadi sepi,” terangnya.
Ilyas menyebutkan, distrubusi ikan segar ke pasar berkurang. Sehingga harga ikan tuna bobot besar dipatok dari Rp 34.000 per kilogram menjadi Rp 45.000 per kilogram.
Sementara ikan tongkol besar hari biasa Rp 31.000 per kilogram hari ini Rp 43.000 per kilogram. Untuk harga cumi-cumi Rp95 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp35 ribu per kilogram.
“Ikan jenis lain langka. Ikan ini kami ambil dari TPI kapal besar makanya agak sedikit mahal. Kalau nelayan melaut biasa ada jenis ikan lain tapi beberapa hari ini stok ikan kosong,” ujarnya.
Kenaikan harga ikan ini dikeluhkan oleh pembeli di pasar tradisional Pusong, Hasanah, biasanya dirinya dalam sehari membeli ikan satu kilogram. Namun karena harga tinggi hanya membeli ikan setelah kilogram.
“Kalau mahal gini terpaksa membeli ikan kualitas rendah. Mau tidak mau beli setengah kilogram aja. Banyak lagi kebutuhan lain yang harus dibeli,” tuturnya.
Pedagang sendiri belum bisa memastikan sampai kapan harga ikan bertahan mahal. Pembeli maupun pedagang berharap harga kebutuhan pangan bisa kembali stabil.
“Kita berharap pemerintah bisa mengatasi kondisi seperti ini. dengan cara mentabilkan harga kebutuhan pangan,” pungkasnya.