Gandeng KADIN, Kementan Perkuat Pembiayaan Bagi Peternak Sapi dan Industri Susu
Font: Ukuran: - +
Reporter : Redaksi

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Dalam rangka meningkatkan produksi susu segar dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) mendorong berbagai inisiatif investasi.
Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Tri Melasari, menyatakan bahwa kerja sama dengan KADIN menjadi langkah strategis dalam mempercepat pengembangan industri sapi perah dari hulu hingga hilir, terutama bagi peternak rakyat.
"Kami terus mendorong investasi di subsektor peternakan sapi perah agar Indonesia bisa mencapai swasembada susu. Dengan adanya dukungan dari KADIN, kami berharap investasi di bidang ini semakin meningkat, baik dari sisi populasi ternak maupun penguatan industri pengolahan susu," ujar Tri Melasari dalam keterangannya yang dilansir pada Rabu (26/2/2025).
Tri Melasari katakan, Pemerintah juga terus memberikan perhatian khusus kepada para peternak rakyat atas adanya keluhan tentang berkurangnya produksi susu sapi yang disebabkan oleh Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Kelompok Ternak Sapi Perah.
"Kami selaku perwakilan dari Kementerian Pertanian saat ini terus berupaya melakukan pendampingan kepada peternak agar mereka dapat memperoleh sapi yang berkualitas sehingga produksi susu bisa meningkat kembali. Oleh karena itu, diperlukan kemudahan akses dalam pembiayaan untuk memulihkan industri sapi perah, terutama bagi peternak yang ingin menambah populasi sapinya setelah terdampak wabah PMK," tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa banyak peternak yang ingin memperluas skala usahanya, namun terkendala permodalan. Oleh karena itu, pemerintah mendorong adanya skema pembiayaan khusus bagi peternak sapi perah, baik melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun insentif investasi dari sektor swasta, salah satunya dapat difasilitasi melalui KADIN.
"Kami berupaya memberikan akses yang lebih luas bagi peternak agar mereka bisa mendapatkan pendanaan dengan bunga rendah dan persyaratan yang lebih mudah. Ini penting agar industri sapi perah bisa kembali bangkit dan produktivitas susu dalam negeri meningkat," ungkapnya.
Ketua Perencanaan Investasi KADIN Indonesia, Reza V. Maspaitella menyampaikan, KADIN memiliki program unggulan yang tengah digalakkan, yakni Focus Social Investment, merupakan salah satu program didalam program pemberdayaan masyarakat yang berbasis komunitas (community based enterpreneurship), yang dirancang untuk mendorong investasi berkelanjutan dalam berbagai sektor strategis, termasuk ketahanan pangan dan peternakan sapi perah.
Ia juga sampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Danantara terkait adanya alokasi khusus pembiayaan untuk investasi ketahanan pangan yang diarahkan pada importasi bibit sapi perah dan pengembangannya dari hulu hingga hilir yang berbasis pada pemberdayaan peternak dengan biaya administrasi maksimal 3%.
“Kata kuncinya adalah bagaimana menambah ekosistem dari sektor (ekonomi) sapi perah, sehingga hulu hilirnya bisa kita koneksikan, dan para peternak akan lebih mudah mengakses permodalan untuk meningkatkan skala usaha mereka tanpa terbebani oleh bunga yang tinggi,”ujarnya. [red]
- MK Tegaskan Kemenangan Iskandar Usman Al-Farlaky, Kadin Aceh: All Out Membantu Memajukan Ekonomi Aceh Timur
- Kurangi Ketergantungan Impor Daging, 200 Sapi Indukan asal Australia Tiba di Indonesia
- Pengusaha Indonesia di Belanda Siap Perluas Pasar Komoditas Pertanian dan Peternakan ke Eropa
- Gubernur Aceh Cabut Sistem Barcode di SPBU Pertamina, Kadin Aceh Dukung Langkah Berani
Berita Populer

.jpg)